Baca Juga: SERI SEJARAH PURBALINGGA: Tragedi Cinta Putri Kadipaten Wirasaba dan Demang Toyareka (4)
Bupati ketujuh adalah Dipakusuma V 1883-1893 yang menggantikan ayahnya Dipakusuma IV. Ia merupakan anak Dipakusuma IV dengan istrinya yang bernama Raden Ayu Dipa Atmaja.
Berikutnya, tampuk kekuasaan Bupati kedelapan adalah Raden Brotodimejo 1883-1899 yang sebelumnya menjadi Patih Purbalingga.
Brotodimejo digantikan Raden Tumenggung Adipati Dipakusuma VI (1899-1925) yang merupakan adik Dipakusuma V.
Baca Juga: SERI SEJARAH PURBALINGGA: Tragedi Terbunuhnya Dua Puteri dan Lahirnya Ki Arsantaka (3)
Lalu, ia digantikan K.R.A.A Soegondo (1925-1946), putera Dipakusuma IV yang juga menantu dari Pakubuwono X.
Setelah era Soegondo terjadi kekosongan kekuasaan karena terjadinya revolusi kemerdekaan sampai kemudian pemilihan bupati dipilih oleh DPRD setelah Republik Indonesia berdiri.***
Artikel ini dilansir dari blog igosaputra.