PURBALINGGAKU- Pada abad ke-14 era Majapahit, berdirilah sebuah kadipaten di kaki Gunung Slamet bernama Kadipaten Wirasaba.
Wilayah Kadipaten Wirasaba cukup luas, meliputi kaki Gunung Slamet sisi selatan hingga ke pantai kidul.
Setelah imperium Majapahit runtuh, Wirasaba tetap menginduk kepada penerusnya, yaitu Kesultanan Demak Bintoro.
Saat Demak runtuh dan beralih ke Kesultanan Pajang yang dipimpin Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya, Kadipaten Wirasaba pun turut menjadi wilayah di bawah Sultan Pajang.
Baca Juga: SERI SEJARAH PURBALINGGA: Tragedi Terbunuhnya Dua Puteri dan Lahirnya Ki Arsantaka (3)
Saat Kesultanan Pajang berkuasa, Kadipaten Wirasaba dipimpin oleh Adipati Wargautama.
Dia memiliki lima anak, yakni Raden Ayu Kartimah, Ngabehi Wargawijaya, Ngabehi Wirakusuma, Ngabehi Wirayuda, dan si bungsu Rara Sukartiyah.
Putri pertama Wargautama, Raden Ayu Kartimah dinikahkan dengan Jaka Kaiman, seorang abdi di Kadipaten Wirasaba.
Bukan tanpa sebab, Jaka Kaiman diangkat derajatnya karena Adiati Wargautama tahu bahwa ia bukanlah abdi dalem biasa.