SERI SEJARAH PURBALINGGA: Tragedi Cinta Putri Kadipaten Wirasaba dan Demang Toyareka (4)

- 25 September 2021, 09:20 WIB
Ilustrasi Tragedi Cinta Putri Kadipaten Wirasaba dan Demang Toyareka.
Ilustrasi Tragedi Cinta Putri Kadipaten Wirasaba dan Demang Toyareka. /Blog Igosaputra/Gunanto Eko Saputro

Mahligai rumah tangga mereka berakhir sudah. Rara menjadi janda muda. Namun, bukan janda biasa. Rara adalah janda spesial yang disebut dengan ‘Randa Kabla’, atau janda yang masih perawan.

Sebagai seorang ayah, kepulangan Bagus Sukra tentu saja membuat hati Ki Gede Banyureka masygul.

Baca Juga: Misteri Batu Prasasti Cipaku, Dianggap Meteorit hingga Bisa Merubah Arah Jarum Kompas

Apapun alasannya, Ki Gede Banyureka merasa harga dirinya terinjak-injak. Terlebih Bayu Sukra, hatinya remuk redam, cinta yang begitu membuncah di dalam hati seketika berubah menjadi dendam kesumat.

Namun apa bisa dikata. Kedua bapak anak ini tidak dapat berbuat apa-apa karena sadar posisi. Demang pada saat itu hanya memimpin sepetak desa.

Sementara Adipati Wargautama adalah pemimpin Kadipaten, sebuah wilayah setingkat kabupaten yang strukturnya langsung di bawah pemerintahan Kesultanan Pajang.***

 

Gunanto Eko Saputro
Gunanto Eko Saputro PURBALINGGAKU/M Fahmi

Artikel ini dikutip dari Blog Igosaputra.

Gunanto Eko Saputro, lahir di Desa Langgar, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada 13 Agustus 1983.

Halaman:

Editor: M Fahmi

Sumber: Gunanto Eko Saputro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah