PURBALINGGAKU- Setelah menerima laporan Gandheknya jika Adipati Wargautama telah terbunuh, Sultan Hadiwijaya yang merasa bersalah.
Ia pun kemudian memanggil anak keturunan Adipati Wargautama untuk meminta maaf.
Namun, tidak ada satupun anak keturunan Adipati Wirasaba yang berani menghadap ke Pajang lantaran takut mengalami nasib serupa dengan ayahandanya.
Baca Juga: SERI SEJARAH PURBALINGGA: Pantangan Orang Wirasaba Menikah dengan Orang Toyareka! (5)
Keturunan Adipati Wargautama ada lima, Raden Ayu Kartimah (dinikahi Jaka Kaiman), Ngabehi Wargawijaya, Ngabehi Wirakusuma, Ngabehi Wirayuda, dan Si Bungsu Rara Sukartiyah yang dipersembahkan menjadi selir Sultan Pajang.
Akhirnya, Jaka Kaiman lah yang memberanikan diri mewakili saudara-saudaranya menghadap sultan.
Ternyata bukan teguran atau hukuman yang ditakutkan saudara-saudaranya, namun penobatan penggantian kekuasan.
Baca Juga: SERI SEJARAH PURBALINGGA: Tragedi Cinta Putri Kadipaten Wirasaba dan Demang Toyareka (4)
Sebab, Jaka Kaiman yang berani datang, ialah yang diberi kepercayaan oleh Sultan Hadiwijaya untuk menggantikan ayah mertuanya menjadi Adipati Wirasaba dengan gelar Adipati Wargautama II.