Baca Juga: SERI SEJARAH PURBALINGGA: Tragedi Terbunuhnya Dua Puteri dan Lahirnya Ki Arsantaka (3)
Berbeda dengan perjodohan sebelumnya, kali ini Rara Sukartiyah sama sekali tak keberatan menjadi selir Jaka Tingkir yang terkenal gagah dan sakti mandraguna.
Peristiwa itu rupanya tak luput dari radar Ki Gede Banyureka. Ia merasa itulah kesempatan baik untuk menuntut balas ke bekas besannya itu.
Strateginya, Ki Gede Banyureka hendak mengadukan jika upeti selir yang dipersembahkan Adipati Wargautama sudah tidak perawan melainkan bekas putranya.
Baca Juga: SERI SEJARAH PURBALINGGA: Sayembara Cincin Jaka Tingkir dan Berdirinya Kadipaten Onje (2)
Ki Gede Banyureka dan Bagus Sukra pun berangkat menyusul ke Pajang. Tak lama setelah Adipati Wargautama undur diri dari kerajaan, Ki Gede Banyureka sampai dan langsung menghadap Paduka Raja.
Siasat Ki Gede Banyureka ternyata berhasil. Jaka Tingkir yang termakan hasutan lantas murka luar biasa mendengar laporan itu.
Ia merasa ditipu dan dihina oleh Adipati Wargautama, bawahannya. Tanpa pikir panjang, Jaka Tingkir langsung menitahkan gandhek atau prajurit khusus pengawal sultan agar memburu dan membunuh adipati yang dianggapnya sudah kurangajar itu.
Baca Juga: SERI SEJARAH PURBALINGGA: Pelangi di Langit Onje (1)
Melihat reaksi Jaka Tingkir, Ki Gede Banyureka dan Bagus Sukra bersorak dalam hati. Mereka langsung undur diri. Dendam mereka terbayar lunas.