BMKG Prediksi Jakarta Akan Alami Banjir, Anis Baswedan: 'Tidak Ada Satupun Alat Berat Kita yang Nganggur'

- 16 September 2021, 04:50 WIB
Ilustrasi banjir.  BMKG Memprediksi Jakarta akan mengalami banjir Pemprov DKI menyebut telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menangani bencana
Ilustrasi banjir. BMKG Memprediksi Jakarta akan mengalami banjir Pemprov DKI menyebut telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menangani bencana /Purbalinggaku/REUTERS/Willy Kurniawan

PURBALINGGAKU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi banjir yang akan dialami Provinsi DKI. Saat ini sejumlah langkah antisipasi tengah dipersiapkan Pemprov Jakarta untuk mengantisipasi potensi bencana itu. 

Alat berat untuk menanggulangi banjir telah dimonitor sebagai persiapan langkah antisipasi apabila prediksi BMKG betul-betul terjadi. 

Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali mengungkap, antisipasi potensi banjir terus dilakukan. Pemprov menurutnya tidak bisa memprediksi kondisi banjir tahun 2021 yang akan terjadi. 

Saat ini pihaknya tengah mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk mengantisipasi banjir. Alat berat yang berfungsi saat ini sedang digunakan untuk persiapan dan antisipasi. 

Baca Juga: Apple Meririlis Empat Varian Baru iPhone 13, Intip Harga dan Spesifikasi Lengkap di Sini

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Antisipasi Banjir Jakarta, Sekda Sebut Pemprov Sudah Bekerja Maksimal", Pemprov DKI tengah bersiap. 

"Sejauh ini, antisipasinya mudah mudahan bisa berjalan baik," ujarnya di DPRD Jakarta, Rabu, 15 September 2021.

Menurutnya, Pemprov Jakarta saat ini mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk mengantisipasi banjir. Karena itu, dirinya sudah memonitor semua alat berat berfungsi. 

Baca Juga: Tak Mau Divaksin, Pelajar di Purbalingga Ini Malah Dapat Uang dari Polisi

"Kemarin pak gub sudah jelaskan tidak ada satupun alat berat kita yang nganggur," kata Marullah

Dirinya berharap potensi sumbatan saluran air seperti sungai, danau, situ, dan embung dapat dikeruk. 

Sebelumnya, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria berkata untuk mengantisipasi datangnya musibah banjir, Pemprov Jakarta akan mengerahkan seluruh instansi tidak hanya Dinas Sumber Daya Air (SDA).

Baca Juga: Pasca Dilantik Sekda Purbalingga Wajib Tancap Gas, Begini Harapan Bupati

Hanya kata dia, yang paling penting masyarakat juga tetap harus waspada terlebih mereka yang tinggal di bantaran sungai.

BMKG memberikan peringatan dini bagi sejumlah daerah, termasuk DKI Jakarta terkait potensi bencana hidrometeorologi dalam tiga hari ke depan.

Adapun daerah-daerah yang akan terjadi bencana hidrometeorologi di antaranya Banten, Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Baca Juga: Pembelajaran Daring Berpotensi Rugikan Siswa, WHO Sarankan Seluruh Sekolah di Indonesia Kembali Dibuka

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa, September 2021.

"Berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak (IBF-Impact Based Forecast) BMKG, potensi dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang dan atau tanah longsor dari cuaca ekstrem hingga tiga hari ke depan yakni tanggal 15 September 2021 untuk level SIAGA," katanya.

Dalam keterangannya Guswanto mengatakan, untuk informasi lebih spesifik publik hingga level kecamatan, publik dapat mengaksesnya di situs resmi BMKG.

Baca Juga: Mantan Polisi Ini Jadi Penadah Sindikat Pencuri Spesialis Mobil Pikap di Purbalingga

Lebih lanjut Guswanto menjelaskan, bencana hidrometeorologi disebabkan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin yang terpantau aktif di wilayah Indonesia hingga seminggu ke depan.

"MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya," ucapnya.

Menurutnya, fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO.

Baca Juga: Lantik Sekda Baru, Herni Sulasti Jadi Sekda Perempuan Pertama Dalam Sejarah Purbalingga

Sementara itu, pada Kelvin skala harian. Sebaliknya, fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudra Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia.

Untuk informasi, setidaknya lima orang meninggal dunia karena musibah banjir yang mengepung sejumlah kawasan di Jakarta awal tahun ini.

Lima korban meninggal dunia terdiri dari satu orang lanjut usia dan 4 anak-anak.

Baca Juga: Misteri Situs Batu Dakon Onje Purbalingga, Jadi Tempat Pemujaan Leluhur hingga Mainan Anak-anak Zaman Purba

Saat itu, salah satu korban adalah pria lanjut usia. Ia meninggal dunia akibat terkunci di dalam rumah di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan.

Sedangkan empat anak-anak terdiri dari tiga anak laki-laki yang hanyut terseret arus banjir di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat, serta satu anak perempuan berusia tujuh tahun yang tenggelam di Jakarta Barat.*** (Pikiran-Rakyat/Amir Faisol)

Editor: Rifatuts Tsaniyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah