“Akibatnya, terjadi penarikan simpanan pokok dan simpanan wajib secara besar-besaran oleh anggota hingga terjadi rush,” ujar Endang.
Ketua Koperasi Mekar melarikan diri?
Carut-marutnya pengelolaan koperasi yang beralamatkan di bilangan Letkol Isdiman Purbalingga ini semakin jauh dari titik terang.
Kondisi tersebut diperkeruh oleh itikad buruk Ketua Koperasi Mekar yang berinisial SG. Pensiunan guru SD di Kedungmenjangan itu tidak diketahui rimbanya sejak pertengahan tahun lalu.
“Para anggota menduga SG lari dengan membawa serta uang sekitar Rp 1,8 miliar yang bersumber dari kredit pribadi dan kredit atas nama anggota lain yang dia pakai,” terangnya.
Baca Juga: Bengkel Sebelah dr Yoso di Bojongsari Hancur Diseruduk Minibus, Ini Kronologinya
Endang mengungkapkan, Dinkopukm telah beberapa kali memfasilitasi pertemuan anggota hingga mendorong diselenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) pada Rabu 22 Desember 2021 lalu.
Namun dalam RALB, terkuak fakta lain yang lebih mencengangkan. Dokumen keuangan yang setiap tahun dilaporkan pengurus kepada anggota dan dinas ternyata penuh manipulasi.
“Jadi selama beberapa tahun ke belakang, Koperasi Mekar itu selalu rugi, tapi dilaporkannya selalu untung,” kata Endang.
Per Juni 2021, Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mekar defisit sekitar Rp 2 miliar. Jumlah itu adalah akumulasi dari kerugian beberapa tahun ke belakang.