Kabur dari Pesantren, Dua Santriwati di Banyumas Berbohong Mengaku Diculik dan Diperkosa

- 26 Januari 2022, 13:01 WIB
Ilustrasi santriwati (foto tak terkait berita). Dua Santriwati berbohong mengaku diculik lalu dibuang karena tidak betah di pondok pesantren.
Ilustrasi santriwati (foto tak terkait berita). Dua Santriwati berbohong mengaku diculik lalu dibuang karena tidak betah di pondok pesantren. /Dok. Pikiran Rakyat

PURBALINGGAKU - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reskrim Polresta Banyumas mengungkap kebohongan dua santriwati yang mengaku menjadi korban penculikan dan pemerkosaan.

Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu melalui Kasat Reskrim Kompol Berry, mengatakan dua santriwati berinisial H (14) dan R (14) berasal dari Subang, Jawa Barat, dan Cakung, Jakarta Timur.

Keduanya mondok di salah satu pesantren di Kecamatan Kebasen, Banyumas.

Baca Juga: Biden Ancam Jatuhkan Sanksi Pribadi ke Vladimir Putin Jika Rusia Menginvasi Ukraina

H dan R mengaku kepada keluarganya menjadi korban penculikan saat sedang membeli jajan di belakang pondok pesantren pada Kamis, 20 Januari 2022.

Kemudian keesokan harinya dibuang di wilayah Kecamatan Wangon, Banyumas.

Atas pengakuan kedua santriwati tersebut, pada Jumat 21 Januari 2022 pihak keluarga mengadu ke Polsek Wangon.

"Atas dasar pengaduan itu, kami langsung melakukan penyelidikan," ujar Kompol Berry melalui keterangan tertulis, Rabu, 26 Januari 2022.

Baca Juga: Bengkel Sebelah dr Yoso di Bojongsari Hancur Diseruduk Minibus, Ini Kronologinya

Halaman:

Editor: Galuh Widoera Prakasa

Sumber: Polresta Banyumas Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah