PURBALINGGAKU- Saat teknologi belum secanggih sekarang, para kiai pondok pesantren yang kerap diundang ceramah dan kegiatan lain-lain menulis agendanya di buku catatan atau bahkan hanya sekadar melingkari tanggal di kalender.
Namun, sudah menjadi kebiasaan para kiai pesantren tidak menuliskan agenda dalam buku khusus.
Tetapi mereka hanya membuat lingkaran di kalender yang terpampang di ruang tamunya. Semakin banyak lingkaran, semakin sibuklah sang kiai.
Baca Juga: Jawaban Ibnu Mukaddam Ketika Dituduh Kafir
Sejurus dengan itu, semakin kebingungan juga sang kiai, agenda mana yang harus ia kunjungi.
Tulisan di kalender tidak nampak jelas, ditambah lagi dengan tulisan campuran huruf latin kearab-araban atau huruf Arab yang sulit dibedakan dengan sandi rumput.
Dengan kondisi seperti itu, akhirnya sang kiai hanya akan menunggu telepon dari panitia atau shohibul bait.
Baca Juga: Allah Akan Tetap Memberimu Rezeki, Bahkan Ketika Kamu Berdoa Agar Tidak Diberi Rezeki
”Kriiiing.....”