PURBALINGGAKU - Nama Kapolda Jatim Teddy Minahasa belakangan menjadi sorotan publik, hal ini terkait dengan kasus narkoba yang menjeratnya.
Tidak hanya bagi masyarakat, pejabat negara turut memberikan perhatian. Salah satunya Mahfud MD angkat bicara terkait kasus panas ini.
Dilansir dari Antara News, Mahfud MD angkat bicara bahwa penindakan terhadap Teddy Minahasa adalah bentuk ketegasan Polri untuk melakukan reformasi diri.
"Mungkin kita bisa melihatnya dari sudut sebaliknya untuk tetap mendukung Polri bersemangat, karena semua yang terjadi justru merupakan langkah-langkah tegas Polri untuk mereformasi diri," ujar Mahfud.
Baca Juga: Tangan Kapolri Listyo Sigit Gemetar Jadi Sorotan Saat Bacakan Arahan Presiden Jokowi
Seperti yang masyarakat ketahui, belakangan ini beberapa kasus panas menimpa Polri yang berhasil mencuri perhatian publik pada instansi pelindung dan pengayom masyarakat tersebut.
Mulai dari kasus Ferdy Sambo, tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang, hingga kasus Kapolda Jatim Teddy Minahasa yang terjerat kasus narkoba.
Hal ini tentu saja menuai kritik dari berbagai pihak, tidak terkecuali publik.
"Maklum kalau masyarakat kemudian melontarkan kritiknya. Tetapi, mari kita lihat ini sebagai langkah yang merupakan sisi lain dari sudut kemajuan," ujar Mahfud.
Lebih lanjut, Mahfud juga menyatakan jika dilihat dari sisi negatif bahwa pengakuan dari ibu-ibu yang tertangkap membawa narkoba kemudian mengungkap kerjasamanya dengan Teddy Minahasa kemudian ditutup dan Teddy dibiarkan begitu saja.
"Itu bisa, tetapi Kapolri mengambil langkah tegas untuk melakukan itu. Ini dilakukan oleh Kapolri. Ungkap, Tangkap, Pecat," ujar Mahfud.
Mahfud juga mengajak masyarakat untuk melihat sisi sebaliknya dari sederet kasus yang menimpa jajarannya.
Masih ada prestasi-prestasi Polri yang mungkin belum diketahui oleh publik, misalnya penangkap bandar judi yang lari ke luar negeri.
"Tanpa menghalangi Anda dan kinerja Polri, lihat juga sisi sebaliknya bahwa ini justru langkah maju dari Kapolri dan Polri untuk menindak anak buahnya yang bandel," ujar Mahfud.
Jika melihat dari sisi arahan Presiden untuk Polri bahwa bangunlah Polri sebagai polisinya rakyat yang sederhana bersama kehidupan rakyat, tidak pongah, sewenang-wenang, hedonis dan hidup berlebihan.***