Tantangan Pemulihan Ekonomi Global, Selain Vaksinasi Ancaman Inflasi Juga Perlu Diwaspadai

- 31 Oktober 2021, 17:33 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara pemulihan ekonomi globa
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara pemulihan ekonomi globa /Dok Setneg/

PURBALINGGAKU - Pemulihan ekonomi menjadi agenda global yang tengah didorong setelah adanya pandemi Covid 19.

Hasil dan kondisi berbeda dialami berbagai negara bahkan cenderung tidak merata.

Salah satu penyebabnya adalah karena akses vaksin yang tidak merata di seluruh dunia.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam keterangannya, Sabtu 30 Oktober 2021, seusai mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT G20 di La Nuvola.

Baca Juga: Anggota DPR RI Minta Syarat Tes PCR untuk Penerbangan Dibatalkan, Lebih Kuat Muatan Bisnisnya

“Ada negara-negara yang sampai hari ini bahkan jumlah vaksinasinya dari penduduknya kurang dari 3 persen, di negara-negara Afrika."

"Rata-rata yang di negara-negara miskin baru 6 persen dari penduduknya, sementara negara-negara maju sudah melakukan vaksinasi di atas 70 persen atau bahkan mendekati 100 persen dan mereka sudah melakukan boosting,” kata Sri Mulyani.

Menurutnya, selain akses vaksin yang tidak merata, pemulihan ekonomi dunia juga terancam oleh dua hal lain, yaitu terjadinya inflasi kenaikan energi dan disrupsi dari suplai.

Baca Juga: Tekan Obesitas Anak, Spanyol Bakal Blokir Iklan Jajanan di Semua Paltform Media

Menurut Sri Mulyani, hal tersebut terjadi di seluruh negara yang pemulihan ekonominya sangat cepat namun mengalami komplikasi dalam bentuk kenaikan harga energi dan disrupsi suplai.

“Artinya apa? Waktu permintaan pulih dengan cepat dan kuat, ternyata suplainya tidak mengikuti,” ujarnya

Saat ini kenaikan energi yang terjadi sangat cepat karena investasi di bidang energi terutama yang tak terbarukan.

Baca Juga: Bertemu Macron, Presiden Jokowi Bahas Kerjasama Pertahanan Hingga Tensi Panas di Indo-Pasifik

Namun, jika dihadapkan pada permintaan energi yang melonjak akibat pemulihan ekonomi tidak sebanding.

Hal tersebut menurut Sri Mulyani yang kemudian mendorong inflasi tinggi di berbagai negara.

“Ini menjadi ancaman pemulihan ekonomi global. Indonesia perlu juga tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya rembesan hal tersebut,” tutur Sri Mulyani.***

Editor: Rifatuts Tsaniyah

Sumber: presidenri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah