Motif Batik Yogyakarta dan Solo yang Sarat akan Makna

- 9 Januari 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi: Motif batik yogyakarta dan solo, salah satunya Parang.
Ilustrasi: Motif batik yogyakarta dan solo, salah satunya Parang. /Twittr/X

Diharapkan akan memberikan pesona bagi para penggunanya. Batik ini sangat cocok digunakan untuk acara-acara tertentu, seperti menghadiri pernikahan.

Baca Juga: Apa Filosofi yang Terkandung dalam Batik? Merak Lung Lungan, Sido Asih, Gurdo Latar Kembang

Keempat, Kawung. Batik yang menjadi khas dari Yogyakarta ini maknanya erat dengan kehidupan keraton, sehingga orang yang menggunakan batik ini tidak boleh sembarangan.

Batik ini digambarkan dengan motif empat bulatan yang lonjong dan saling menyilang. Dimana sebagian besar dari motif ini menggunakan berbagai hiasan dengan pola yang geometris.

Kelima, Ciptoning. Batik ini biasanya digunakan untuk acara-acara yang sifatnya formal, dimana sebagain besar motif batik ini digunakan oleh orang-orang kerajaan

Motif batik ini terdiri atas unsur parang, gurdo, dan wayang yang melambangkan sebuah kebijaksanaan. Sehingga diharapkan, pengguna dari batik ini dapat membawa kesan bijaksana, wibawa, sopan, serta berpedoman pada tata krama yang baik.

Baca Juga: Cara Buat Aplikasi Sendiri Gratis, Step by Step

Keenam, Wahyu Temurun. Motfi batik ini biasanya digunakan untuk acara yang khasi dengan tradisi Jawa, misalnya temu manten. Batik ini mengandung makan agar pengantin baru bisa diberikan anugerah terbaik serta dikaruniai keturunan soleh.

Motif ini sifatnya lebih umum sehingga bisa digunakan oleh siapapun untuk hadir ke acara formal hingga informal. Batik ini sudah ada sejak 1480, dan saat ini penyebarannya sudah ke seluruh Indonesia.

Di tiap daerah, ornament dari batik ini mengalami pengembangan dengan adanya penambahan pada variasinya. Tapi khusus untuk daerah Yogyakarta, motifnya hanya berupa burung merak.

Halaman:

Editor: Tias Cahya

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah