Macam Macam Peribahasa Melayu, Lengkap dengan Contoh

3 Januari 2024, 21:08 WIB
Ilustrasi: Macam Macam peribahasa /Pexels / Karonila Gabrowska/

PURBALINGGAKU- Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menerapkan peribahasa, baik sadar maupun tidak. Peribahasa adalah ungkapan yang terdiri atas beberapa kata dengan tujuan untuk menyatakan situasi tertentu. Bahkan macam macam peribahasa Melayu juga bisa digunakan untuk melakukan sindiran terhadap orang lain, tetapi dengan penggunaan tata bahasa yang lebih sopan.

Sebab peribahasa sendiri, tersusun atas kata yang indah dan teratur. Penggunaan peribahasa sejatinya sudah ada sejak jaman dahulu, kemudian diwariskan secara turun temurun.

Baca Juga: Jangan Abaikan Cara Belajar Efektif dan Efisien Berikut Ini!

Macam Macam Peribahasa Melayu dan Contohnya

Berikut ini beberapa macam macam peribahasa yang biasa digunakan oleh bangsa Indonesia dan Melayu, lengkap dengan contohnya.

Pertama, pepatah. Pepatah adalah peribahasa yang isianya adalah nasehat, dimana nasehat tersebut biasanya merupakan warisan dari orang-orang jaman dahulu.

Misalnya, air tenang menghanyutkan, dimana arti dari pepatah ini adalah orang yang pendiam biasanya justru banyak ilmu. Kemudian contoh lain, dimana ada kemauan maka disitu ada jalan. Artinya akan selalu ada jalan untuk orang-orang yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencapai tujuan hidup.

Kedua, ungkapan. Ungkapan biasanya juga disebut sebagai idiom. Ciri-ciri dari idiom ini adalah memiliki makna konotasi yang terdiri atas unsur-unsur kata pembentuknya. Sederhananya, idiom adalah gabungan kata-kata yang memiliki makna, tetapi bukan makna sebenarnya.

Idiom ini sering digunakan dengan maksud tertentu kepada orang lain, misalnya pujian, sindiran, dan lain-lain. Sebagai contoh, lintah darat yang artinya adalah rentenir. Dengan kata lain, jika Anda meminjam uang pada lintah darat akan menimbulkan berbagai masalah, bukan meringankan masalah.

Ketiga, bidal. Bidal adalah jenis puisi lama, tetapi karaena bentuknya maka bisa dikategorikan ke dalam bentuk peribahasa. Perbedaan bidal dengan jenis peribahasa lain, terletak pada irama atau rima nya. Hal tersebut tidak terlepas karena sejatinya, bidal adalah jenis puisi.

Bidal ini identik dengan ucapan yang diulang. Sering juga digunakan sebagai pembangkit semangat atau semboyan. Misalnya, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Artinya jika kita terus bersatu maka bisa mencapai hasil maksimal, tetapi jika berpisah sendiri-sendiri maka sulit mencapai hasil.

Baca Juga: Bagaimana Cara Belajar Efektif dan Efisien? Simak Tipsnya

Keempat, perumpaan. Maksud peribahasa perumpaan adalah kalimat yang dapat mengungkapkan suatu keadaan tertentu. Ciri khas dari jenis perumpaan ini, terletak pada penggunaan kata berupa bagai, bak, dan sejenisnya.

Misalnya, bagai air di daun talas, dimana artinya adalah orang-orang yang tidak memiliki pendirian tetap atau plin plan. Kemudian contoh lain, anak baik menantu molek. Artinya adalah mendapatkan kemujuran yang berlipat-lipat.

Kelima, tamsil atau ibarat. Tamsil ini adalah jenis peribahasa yang biasanya ditujukan untuk dapat mengetahui adanya perbandingan dari suatu hal. Misalnya, tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Dimana artinya adalah orang yang sudah bertambah usia tetapi justru kelakuannya malah seperti anak yang masih muda.

Kemudian contoh lain yaitu, malang tidak dapat ditolak, mujur tidak dapat diraih. Dimana artinya adalah manusia pada dasarnya tidak mampu menentukan sendiri apa yang akan terjadi kepada dirinya.

Baca Juga: Apa Saja Ciri-Ciri Buku Non Fiksi? Simak Penjelasannya Berikut

Keenam, semboyan. Semboyan adalah jenis peribahasa yang bisa digunakan sebagai pedoman, baik pedoman untuk diri sendiri ataupun orang lain. Misalnya, rajin pangkal pandai. Artinya apabila seseorang rajin dalam mempejari sesuatu maka akan mahir dalam mengerjakannya secara maksimal.

Kemudian contoh lain, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Artinya berapa pun usia Anda, maka tidak ada salahnya jika ingin belajar.

Itulah penjelasan tentang macam macam peribahasa Melayu lengkap dengan contohnya.***

Editor: Tias Cahya

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler