Lidahlava Semeru Capai 2,4 km², Pasca Awan Panas Guguran Besar

- 13 Desember 2021, 14:05 WIB
citra radar yang diperoleh dari salah satu satelit Sentinel yg membidik area Gunung Semeru dalam tiga hari pasca petaka 4 Desember 2021 TU
citra radar yang diperoleh dari salah satu satelit Sentinel yg membidik area Gunung Semeru dalam tiga hari pasca petaka 4 Desember 2021 TU /

PURBALINGGAKU- Erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 lalu masih menyisakan duka dan rasa waspada warga sekitar. Paska erupsi, lidahlava Gunung Semeru telah mencapai 2,4 km².

Dalam laman facebooknya, seorang pengamat dan peneliti Kebumian, Ma'rufin Sudibyo menuliskan Mbah Rono dalam penjelasannya menyebut luasan lidahlava Semeru mencapai 2,4 km² (garis merah putus²).

"Bila dianggap ketebalan rata-ratanya 10 m maka volumenya ~25 juta m³. Sangat besar. Setahun lalu Semeru juga meluncurkan awan panas guguran (APG) besar ke tenggara yg melanda hingga ~11 km, syukurnya tanpa korban. Sumber APG tersebut nampaknya dari kubahlava puncak & sisi timur lidahlava, sehingga terbentuk 'kanal' baru yg lebih sempit," tulisnya.

Baca Juga: Review Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas: Berani, Soroti Isu Kekerasan Seksual

Menurut dia, peristiwa 4 Desember 2021 TU tampaknya merontokkan kembali kubahlava & bagian atas lidahlava. Sehingga area tersebut terkesan melebar dan lebih dalam.

Kanal baru di bawahnya juga terkesan lebih dalam, indikasi ada material yang juga rontok dari sini, mungkin akibat pengikisan seiring mengalirnya materi dari sisi atas dengan kecepatan tinggi.

"Dari sini akumulasi material menderu ke tenggara mengikuti lembah Besuk Kobokan sebagai APG sembari mengibarkan debu vulkanik yang membumbung hingga 12.000 mdpl,"

Kubahlava - lidahlava Semeru menurut dia adalah sumber bahaya permanen.

Baca Juga: Yuk Kenali Depresi, Gangguan Kesehatan Mental Yang Paling Sering Dialami Pria

Halaman:

Editor: M Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah