Dasar dari munculnya angka itu adalah penghitungan terbaru, sebelumnya surat dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) pada 2019 tercantum kewajiban pembayaran komitmen mencapai Rp2,3 triliun.
"Dulu itu kan masih draf yang (surat) Kadispora, hasil negosiasi dengan pihak Formula E itu disepakati angka itu disepakati untuk tiga tahun ke depan ya, 2022, 2023, 2024," tuturnya.
Baca Juga: Kemnaker Tambah Kuota Penerima BLT Subsidi Gaji 2021, Ini Syarat Penerima BSU 2021
Riza berharap penyelenggaraan ajang Formula E selanjutnya tidak lagi mengambil dana APBD seperti saat ini. Berbagai sumber dari sektor swasta menjadi kemungkinan sumber pendanaan yang lain.
"Diharapkan ke depan pembiayaan tidak lagi dengan APBD, diharapkan ke depan dengan dana publik, sponsor, partisipasi masyarakat," ujar Riza.
Sebelumnya, PDI Perjuangan dan PSI juga telah menggunakan hak interpelasi untuk meminta klarifikasi Gubernur DKI Anies Baswedan terkait Formula E.
Namun, sampai saat ini usulan yang diajukan oleh dua partai itu tidak mendapat dukungan dari partai lain di DPRD Jakarta.
Baca Juga: 5 Ciri Pelaku Usaha yang Termasuk dalam 100 Ribu Penerima BLT UMKM
Bahkan di salah satu poadcast YouTube Deddy Corbuzier, Giring Ganesha menyampaikan kekecewaannya atas rencana penyelenggaraan Formula E yang dinilai tidak akan menguntungkan DKI Jakarta.***