Network
/photo/2022/05/06/2723994021.png)
Hening mengurai, untuk gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi sendiri adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah).
"Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam," terangnya
Sementara, Direktur RSI Banjarnegara, dr Agus Ujianto mengatakan, pihaknya sudah membuat surat edaran untuk seluruh karyawan. Berdasar Surat Edaran Kementrian Kesehatan RI Nomor : HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut Yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).
Baca Juga: Porsi Makan yang Sehat Menurut dr Zaidul Akbar, Penting Sebelum Puasa
“RSI Banjarnegara melaksanakan beberapa hal diantaranya meningkatkan kewaspadaan di rumah sakit melalui pengamatan semua kasus sindrom jaundice akut yang tidak jelas penyebabnya dan ditangani sesuai tata laksana serta dilakukan pemeriksaan laboratorium,” kata Agus
Selain itu, pihaknya juga melakukan hospital record review terhadap kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) sejak 1 Januari 2022.
"Kepala Instalasi yang menemukan pasien dengan suspect kasus sesuai dengan gejala Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) sesuai definisi operasional melaporkan kepada petugas rekam medik," jelasnya.
Baca Juga: Madu Tanpa Lebah, kok Bisa? Simak Penjelasannya
Agus juga menginformasikan agar Petugas Rekam Medik berkoordinasi dengan Kepala Bidang Pelayanan Medis dan melaporkan kepada Dirjen P2P melalui P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC)
Adapun kontak yang bisa dihubungi melalui Telp./WhatsApp 087-7759-1097 atau email : [email protected] dan ditembuskan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota.***
