Network
PURBALINGGAKU - Pastinya kamu tidak asing dengan kata ‘fobia’. Apa yang terlintas di pikiran kamu ketika mendengar fobia?
Fobia itu adalah kondisi rasa takut yang berlebihan dan irasional terhadap objek ataupun suatu situasi. Fobia itu dikategorikan sebagai gangguan kecemasan, karena emosi cemas yang paling dominan yang ada pada penderita ketika dia mengalami fobia.
Beberapa contoh fobia yang ada yaitu fobia ular, kecoa, hingga fobia tidak dapat mengakses handphone. Ciri-ciri seseorang mengalami fobia itu adalah dia mengalami pusing, mual, jantung berdebar tidak beraturan, terkdang sampai keringat dingin, dan masih banyak lagi.
Kenapa sih orang bisa mengalami fobia? Menurut Yulianti Wijoyo, seorang hipnoterapis klinis mengatakan bahwasannya waktu bayi, kita hanya memiliki dua rasa takut, yaitu takut akan ketinggian dan mendengar suara yang kencang.
Fobia bisa terjadi pada setiap manusia karena adanya dua proses, yaitu karena kejadian yang traumatik dan suatu pembelajaran. Contohnya ketika kita masih kecil dan menemui kecoa, awalnya sikap kita biasa saja melihat itu, namun karena respon dari orang tua atau orang di sekitar kita buruk dengan kecoa (misalnya dengan menakut-nakuti hingga langsung memukul kecoa sampai mati), kejadian itu akan terekam di otak kita bahwa ketika melihat kecoa harus memiliki respon tersebut.
Baca Juga: Mukjizat! 11 Santri Selamat Meski Mobil Remuk Tabrak Jembatan
Ada dua cara untuk mengatasi fobia, yaitu dengan cara hipnoterapi dan non hipnoterapi. Kalau melalui cara hipnoterapi, nantinya kamu akan dicari akar permasalahan yang membuat kamu menderita suatu fobia.
Para hipnoterapis akan menemukannya dengan cara-cara tertentu di alam bawah sadar kamu. Karena tidak bisa begitu saja menemukan akar permasalahan dengan mudah melalui kesadaran dalam diri, akan ada tahapan-tahapan yang nantinya kamu dapatkan bila melakukan hipnoterapi.
