Ribuan Buruh Pabrik di Purbalingga Kena PHK, SPSI: Sudah Tradisi, Biar Nggak Bayar THR

- 18 Januari 2024, 14:57 WIB
Suasana kerja di pabrik rambut palsu milik PT Indokores Sahabat di Purbalingga, Jawa Tengah.
Suasana kerja di pabrik rambut palsu milik PT Indokores Sahabat di Purbalingga, Jawa Tengah. /

Baca Juga: Nekat Sebrangi Sungai Klawing Purbalingga, Seorang Kakek Hanyut Sejauh 20 Kilometer

Mulyono sendiri terus memantau dan mengarahkan PUK di perusahaan itu untuk menyelesaikan sengketa industrial tersebut melalui perundingan bipatrit antara  buruh  atau   serikat buruh dengan pengusaha.

“Kemarin ada perusahaan yang melakukan PHK tidak sesuai prosedur, lalu mengadu ke DPRD, akhirnya dibatalkan PHK-nya, sekarang sudah berangkat lagi,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, lebih dari 10.000 buruh pabrik bulu mata dan rambut palsu di Purbalingga dirumahkan. Bahkan separuh di antaranya telah menerima surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), awal tahun ini.

"Perusahaan terpaksa mengambil langkah ini (PHK), karena produksi yang terus menurun," kata Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Tenaga Kerja (Dinaker) Kabupaten Purbalingga, Budi Susetyono, Senin (15/1/2024).

Baca Juga: Lelah Tagih Utang, 3 Karyawan Koperasi Purbalingga Patungan Cari Pelarian ke Tembakau Sintetis

Turunnya produksi tersebut, kata Budi, dipengaruhi oleh krisis global dan konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Berbagai faktor itu membuat permintaan produk kecantikan seperti bulu mata dan rambut palsu turun cukup signifikan.

“Perusahaan sudah melakukan beragam upaya mulai dari efisiensi, mengurangi jam kerja, meniadakan lembur, ada yang dirumahkan. Tapi sebagian ada yang di-PHK, karena memang tidak ada jalan lain," terang Budi.

Meski tengah mengalami masa sulit, namun Budi menekankan perusahaan untuk tetap memenuhi kewajibannya pada karyawan yang di-PHK.

Baca Juga: 10 Ribu Buruh Pabrik di Purbalingga Dirumahkan hingga PHK, Ini Penyebabnya

Halaman:

Editor: M Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah