Ribuan Buruh Pabrik di Purbalingga Kena PHK, SPSI: Sudah Tradisi, Biar Nggak Bayar THR

- 18 Januari 2024, 14:57 WIB
Suasana kerja di pabrik rambut palsu milik PT Indokores Sahabat di Purbalingga, Jawa Tengah.
Suasana kerja di pabrik rambut palsu milik PT Indokores Sahabat di Purbalingga, Jawa Tengah. /

PURBALINGGAKU- Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Purbalingga, Mulyono merespon aksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masal ribuan buruh pabrik bulu mata dan rambut palsu, baru-baru ini.

Menurut Mulyono, fenomena pengurangan karyawan sudah menjadi tradisi tahunan pabrik-pabrik di Purbalingga setiap menjelang hari raya Idul Fitri. Mulyono menduga, tradisi ini dilakukan perusahaan untuk menghindari pembayaran Tabungan Hari Raya (THR).

“Soal pengurangan (karyawan) ini sudah menjadi tradisi di Purbalingga. Kalau awal tahun atau menjelang lebaran itu ada penguruangan dulu, direkayasa lah untuk menghindari bayar THR. Soalnya, begitu momen lebaran lewat, mereka (yang di-PHK) dipanggil (bekerja) lagi,” terangnya.

Baca Juga: Dinsospermades Akan Dalami Kasus Dugaan Perselingkuhan Kades Pamijen, Baturraden

Mulyono sendiri mengaku jengah dengan tradisi PHK tahunan ini. Namun, seberapa kali pun dia bersuara, perusahaan tetap abai dan mengulangi tindakan yang merugikan para buruh ini.

“Ini tradisi yang ngga bener, kaya gini yang bisa memperbaiki kondisi ini ya bukan serikat pekerja tapi dari pemerintah,” kata dia saat dihubungi, Kamis (18/1/2024).

Data dari Dinas Tenaga Kerja (Dinaker) Kabupaten Purbalingga, ada 4.147 buruh yang terkena PHK dan 5.984 buruh yang dirumahkan, awal tahun ini.

Sejauh ini, SPSI telah menerima empat pengaduan. Salah satu perkara yang sedang diproses SPSI adalah tentang pelanggaran Pasal 28 UU Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja.

“Ada anggota PUK (Pengurus Unit Kerja) yang kena PHK di awal. Padahal, jika ada pengurangan karyawan tidak boleh mendahulukan pengurusnya, pengurusnya harus yang terakhir di-PHK,” ujar dia.

Halaman:

Editor: M Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x