Soedirman Fashion Street, Geliat Batik Asli Purbalingga Bermotif Sang Jenderal Besar

- 11 Agustus 2022, 11:52 WIB
Soedirman Fashion Street (SFS) ajang pengrajin batik di Purbalingga beradu kreasi batik bermotif sang Jenderal Besar 28 Agustus 2022
Soedirman Fashion Street (SFS) ajang pengrajin batik di Purbalingga beradu kreasi batik bermotif sang Jenderal Besar 28 Agustus 2022 /Dok Humas Pemkab Purbalingga/

PURBALINGGAKU – Soedirman Fashion Street (SFS) telah membuat para pengrajin batik di Purbalingga mengeliat lagi setelah dua tahun vakum karena pendemi Covid-19.

Ada 20 sentra batik yang ikut meramaikan kegiatan SFS yang rencananya akan diselenggarakan 28 Agustus mendatang.

Ketua Sentra Batik Purbalingga, Yoga Prabowo mengatakan, event yang digelar pemerintah kabupaten sangat membantu para pengrajin batik yang sudah tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Mie Ayam Ceker Pak Sikin Babakan Purbalingga: Porsi Jumbo, Rasa ‘Nylekamin’

Para pembatik Purbalingga sangat mendukung tema motif Batik Soedirman dalam pagelaran SFS tersebut.

“Kami akan mencoba mengeklporasi potensi Motif Batik Soedirman ini agar menjadi ikon batik Purbalingga,” ujarnya saat ditemui di sentra batik Selabaya, Rabu 10 Agustus 2022.

Titin Wahyuningsih, dari sentra Batik Mangunegara Mrebet sangat bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah.

Baca Juga: 70 Persen Kematian Ibu dan Bayi di Purbalingga Bisa Dicegah dengan Rumah Sakit PONEK

Dengan adanya program tersebut maka perekonomian pembatik tambah bangkit dan harapannya semakin maju kedepannya.

“Kami mendapatkan order sabanyak 70 pcs batik Soedirmna dari dinas dan insatansi yang ada di Purbalingga. Untuk harga per-pcs bisa bervariasi menurut tingkat kerumitannya, harga Rp 200 ribu untuk batik cap, Rp 350 ribu untuk batik kombinasi antara cap dan tulis sedangkan untuk batik tulis full dihargai Rp 500 ribu,” ujarnya.

Rizki Purwitasari dari Galeri Purwita Majapura mengatakan, event SFS tersebut memberikan tantangan bagi para pembatik untuk berkreasi membuat motif-motif baru.

“Setelah 2 tahun off dari event, kini para pembatik dari Purbalingga bisa menuangkan ide-idenya untuk membuat motif yang indah,” pungkasnya.***

Editor: M Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah