Daerah Penyangga Air di Purbalingga Ditanami Pohon, Upaya Perbaiki Indeks Kualitas Air

30 Maret 2022, 19:55 WIB
Bupati Purbalingga menanam pohon di daerah penyangga air, Rabu 30 Maret 2022 /Purbalinggaku/Rifatuts Tsaniyah

PURBALINGGAKU - Bupati Purbalingga beserta Forkompimda melakukan penanaman pohon di sekitar obyek wisata Situ Tirta Merta desa Karangcegak Kecamatan Kutasari, Rabu 30 Maret 2022.

Penanaman pohon ini merupakan bagian dari 1000 pohon yang akan ditanam di 4 desa penyangga air di Kabupaten Purbalingga.

Empat desa yang akan menjadi tempat penanaman pohon di Purbalingga adalah desa Karangcegak, desa Serayu Larangan dan Cipaku Kecamatan Mrebet, serta desa Tlagayasa Kecamatan Bobotsari.

Baca Juga: Nasi Mangut di Purbalingga, Kuliner Mantap Menggugah Selera

Selain penanaman 1000 pohon dalam acara Pencanangan Tahun Peningkatan dan Pengamanan Air Baku, di desa Karangcegak juga dibangun 5 sumur resapan dan 10 buah biopori.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, tahun 2020 indek kualitas air di Purbalingga mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya pencanangan tahun peningkatan dan pengamanan air baku menjadi momen yang penting dan strategis dalam rangka mengingatkan kesadaran masyarakat pentingnya melestarikan, menjaga lingkungan serta menjaga sumber-sumber air di Purbalingga.

Baca Juga: Karyaman Pabrik Bulu Mata di Purbalingga Ikuti Program Vaksinasi Booster, Jika Beruntung Dapat Hadiah

Pihaknya berharap seluruh pemerintahan desa dapat bersinergi dengan pemerintah kabupaten dalam menjaga dan mengamankan air baku di Kabupaten Purbalingga dengan cara melakukan penanaman pohon, membuat biopori dan sumur resapan.

Untuk mendukung pengamanan dan pelestarian air baku pihaknya memerintahkan Bapelitbangda segera menyiapkan Surat Edaran (SE) Bupati.

“Kepada Bapelitbangda Kabupaten Purbalingga nantinya segera menyiapkan SE Bupati kepada seluruh camat, kades dan instansi agar ikut membantu dalam peningkatan dan pengamanan air baku melalui Gerakan penanaman pohon, pembuatan sumur resapan dan pembuatan biopori,” katanya

Baca Juga: Pengrajin Batok Kelapa di Purbalingga Tetap Cuan Meski Dihantam Pandemi

Sementara Kepala Bapelitbangda Suroto mengungkapkan, potensi air bersih di Kabupaten Purbalingga meskipun cukup tinggi, namun ketersediaannya cenderung menurun dari waktu ke waktu.

Menurutnya, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi menyebabkan banyak terjadi perubahan tata guna lahan serta semakin menipisnya daerah resapan air.

Baca Juga: Jelang Ramadhan Binda Jateng Percepat Vaksinasi Covid 19 di Purbalingga

“Untuk menjaga ketersediaan air bagi generasi mendatang, perlu sosialisasi dan edukasi yang terus menerus kepada stakeholder dan masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlangsungan sumber air,” tutur Suroto.***

Editor: Rifatuts Tsaniyah

Tags

Terkini

Terpopuler