Cak Nanto juga menjelaskan bahwa, KH. Ahmad Dahlan dulu merupakan orang yang mampu memadukan budaya dan ajaran islam begitu harmoni.
Sehingga, dalam proses dakwah diterima oleh banyak kalangan meskipun pada awalnya sempat ditentang.
Namun, dengan ketulusan dakwah serta kesabaran dan tekat yang kuat, ajaran KH. Ahmad dahlan menjadi rujukan banyak warga bangsa bahkan hingga warga dunia.
Sebagai kader Muhammadiyah, pemuda tidak boleh anti pati dengan budaya, apalagi kemudian dengan sangat mudah melihat perbedaan sebagai ancaman.
Justru harus menjadikan perbedaan sebagai kompas kearifan dalam berfikir dan bertindak.
"Spirit dakwah Muhammadiyah adalah mempersatukan dengan menjunjung tinggi aspek-aspek kemanusiaan," kata Cak Nanto.***