KH Said Aqil Siradj Mengaku Diminta Banyak Ulama untuk Pimpin Kembali PBNU

- 20 Oktober 2021, 11:15 WIB
KH Said Aqil Siradj.
KH Said Aqil Siradj. /ANTARA/M Risyal Hidayat

PURBALINGGAKU - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirajd mengaku banyak diminta tokoh dan ulama untuk kembali mencalonkan diri menjadi Ketum PBNU.


Seperti diketahui, PBNU bakal menggelar Muktamar 23-25 Desember 2021 di Provinsi Lampung. Pada acara tersebut akan terdapat pemilihan Ketum dan Rais Aam PBNU.


“Kalau diminta oleh para kiyai saya siap (mencalonkan diri),” kata KH Said Aqil Sirajd seperti dikutip dari Antara, Rabu, 20 Oktober 2021.

Baca Juga: Pengadilan HAM Eropa Meminta Turki Mengubah UU Penghinaan Presiden
Kiai Said mengungkapkan sejumlah tokoh dan ulama yang mendorongnya maju kembali menjadi calon Ketum PBNU adalah Tuan Guru Turmudzi dari Lombok, Kiyai Muhtadi dari Banten, para Kiai dari Jawa Tengah dan Jawa Timur termasuk Habib Luthfi.


Ulama dari Aceh, Teungku Nuruzzahri atau Waled NU juga memintanya kembali mencalonkan diri.


Visi dan Misi yang akan diembannya pada periode mendatang jika terpilih kembali menjadi Ketum PBNU ialah  untuk meningkatkan kualitas kemandirian NU, termasuk dalam budaya dan pendanaan.

Baca Juga: Rangkaian Hari Santri, SD NU Master Sokaraja Bagikan Sembako Gratis
"NU harus mandiri secara finansial, tidak minta-minta, termasuk dalam pembangunan masjid, madrasah maupun pondok pesantren juga harus mandiri, dengan melibatkan kemandirian bersama ummat," katanya.
Dengan kemandirian itu, lanjut Kiai Said, jamaah NU akan terhindar dari aliran apa pun yang berbahaya, seperti radikal, sekuler, atau liberal.


Dalam kepemimpinannya selama ini, menurutnya NU selalu mengambil jalan tengah. Tidak berpihak kepada aliran kiri dan aliran kanan.


Menakar ke belakang, KH Said Aqil Siradj mengatakan, selama 10 tahun memimpin NU dirinya telah melakukan berbagai terobosan.

Baca Juga: Banyumas PPKM Level 2, Bupati Husein: Jangan Euforia, Tetap Patuhi Prokes
Di antaranya seperti membangun 34 perguruan tinggi negeri di sejumlah daerah seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Lampung.


Kemudian di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, serta sejumlah daerah lainnya termasuk di seluruh Pulau Jawa.

 

Selanjutnya, banyak ide dan gagasan yang dicetuskan dan direalisiasikan seperti, lahirnya badan hukum NU, Undang-Undang Pesantren, dan Peringatan Hari Santri.

Baca Juga: Libur Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Digeser, Mitigasi Lonjakan Kasus Covid 19

Selain itu, terdapat pengkaderan NU melalui MKNU, hadirnya TVNU, Nuonline, dan sejumlah prestasi lain yang tidak disebutkan.***

Editor: Galuh Widoera Prakasa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah