Buntut Kuasa Taliban atas Kabul, Membaca Potensi 'Sarang' Baru AL Qaeda dan Target Gerakannya

16 September 2021, 22:02 WIB
Ilustrasi Al Qaeda: Membaca peluang gerakan Al Qaeda setelah Taliban menguasai Kabul /Reuters

PURBALINGGAKU - Pasca Taliban mampu menggulingkan kekuasaan di Kabul, sejumlah spekulasi bermunculan tentang wacana berkembangnya gerakan terorisme Al Qaeda.

Apalagi saat ini Kelompok Taliban telah meresmikan membangun pemerintahan baru di tanah Afghanistan.

Kedekatan kelompok Taliban dengan Al Qaeda sulit diragukan, diketahui mereka telah memiliki hubungan sejak 1980-an.

Sejumlah negara masih memberikan kecaman terhadap aksi penggulingan kekuasaan di Kabul itu. 

Baca Juga: Ratusan Ribu Dosis Vaksin Jenis Pfizer Tiba di Indonesia, Fokus Vaksinasi Lansia dan Remaja

Namun berbeda dengan kebanyakan Negara, China justeru mendukung pemerintahan Taliban di Afghanistan melalui diplomasi dan sejumlah pertemuan para petingginya.

Baru-baru ini Badan intelijen Amerika Serikat (CIA) mengatakan bahwa Afghanistan berpotensi menjadi basis kelompok teroris Al Qaeda.

Meski kelompok Al Qaeda diklaim telah habis setelah adanya serangan pesawat tak berawak dan gangguan intelijen, CIA mengatakan bahwa situasi bisa berbalik setelah Taliban merebut Kabul.

Baca Juga: BMKG Prediksi Jakarta Akan Alami Banjir, Anis Baswedan: 'Tidak Ada Satupun Alat Berat Kita yang Nganggur'

Selain itu, CIA juga mengatakan bahwa basis Al Qaeda di Afghanistan bisa saja melancarkan serangan ke Amerika Serikat dalam kurun waktu dua tahun ke depan setelah kajatuhan Kabul.

"Kami sudah mulai melihat indikasi beberapa potensi pergerakan Al Qaeda ke Afghanistan," kata Wakil Direktur CIA David Cohen dalam konferensi pers baru-baru ini, sebagaimana dikutip dari Arab News pada Kamis, 16 September 2021.

Baca Juga: Buka www.prakerja.go.id, Buruan Cek Cara Buat Akun dan Daftar Kartu Prakerja Gelombang 21

"Tapi ini masih awal dan kami jelas akan mengawasi dengan teliti," sambungnya.

Sementara itu, Direktur Badan Intelinjen Pertahanan AS, Letnan Jenderal Scott Berrier mengatakan bahwa Al Qaeda mungkin butuh dua sampai tiga tahun untuk membangun basis terorisme di Afghanistan.

"Anggapan saat ini, mungkin secara konservatif, adalah satu hingga dua tahun bagi Al Qaeda untuk membangun beberapa kemampuan untuk setidaknya mengancam tanah air (AS)," katanya.

Baca Juga: BLT BPUM BRI dan BNI Masih Cair, Lakukan Ini Segera

Di samping itu, Sirajuddin Haqqani, pemimpin kelompok militan utama yang beroperasi di wilayah perbatasan dengan Pakistan, telah ditunjuk sebagai menteri dalam negeri yang bertanggung jawab untuk melaksanakan janji tidak mengizinkan Al Qaeda 'reuni' kembali.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di PikiranRakyat.com berjudul "CIA: Afghanistan Bisa Menjadi 'Sarang' Al Qaeda dalam Waktu 2 hingga 3 Tahun Mendatang".***

Editor: Rifatuts Tsaniyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler