Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar di Laut Natuna Utara, China: 'Harus Tunduk Pada Pengawasan'

- 14 September 2021, 10:16 WIB
Laut Natuna Utara dari satelit Fiery Cross Reef
Laut Natuna Utara dari satelit Fiery Cross Reef /Purbalinggaku/News AU

PURBALINGGAKU - Laut Natuna Utara kembali menjadi perhatian dunia, hal itu disebabkan adanya laporan lalu lintas global terkait kapal perang AS USS Carl Vinson (CVN-70) berlayar di Laut Natuna di lepas pantai Indonesia Minggu pagi, 12 September 2021.

Kapal perang negeri Paman Sam itu, diinformasikan berlayar di dekat kapal survei China Haiyang Dizhi 10 yang telah beroperasi sejak akhir Agustus.

Komandan kapal induk AS Laksamana Dan Martin mengatakan, tujuannya di wilayah itu untuk kebebasan semua negara untuk bernavigasi di perairan internasional.

"Operasi kami di wilayah ini benar-benar merupakan ekspresi dari kesediaan kami untuk membela kepentingan kami dan kebebasan yang diabadikan dalam hukum internasional," kata Komandan kapal induk AS, Laksamana Dan Martin, dikutip dari Benar News, Selasa, 14 September 2021.

Baca Juga: Pindah ke Paman Sam El dan Dul akan Menyusul, Maia Estianty: Bye bye Indonesia !!!

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Tensi Naik di Laut Natuna Utara, Komandan Kapal Induk AS Tegaskan Kebebasan Navigasi", disebutkan tujuan pelayaran kapal perang AS

Kelompok penyerang kapal induk AS termasuk kapal induk USS Carl Vinson dan tiga kapal militer lainnya memasuki Laut Natuna Utara pekan lalu untuk melakukan “operasi keamanan maritim".

Administrasi Keselamatan Maritim China mengumumkan bahwa semua kapal asing, termasuk kapal induk yang memasuki wilayah yang dianggap China sebagai perairan teritorialnya harus memberi tahu Beijing dan tunduk pada pengawasan China.

Baca Juga: Catat, 4 Kriteria Peserta Seleksi PPPK Guru 2021 Ini Dapat Nilai Tambahan Kebijakan Afirmasi

Halaman:

Editor: Rifatuts Tsaniyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x