Miliki Pasir Putih Terhalus di Dunia, Desa Wisata Ngilngof Tawarkan Spot Terbaik Olahraga Pantai

29 Oktober 2021, 15:05 WIB
Desa Wisata Ngilngof Tempat dengan pasir putih terhalus di dunia spot terbaik untuk olehraga pantai /Dok. Kemenparekraf

PURBALINGGAKU - Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Desa Wisata Ngilngof sebagai salah satu nominasi 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI 2021).

Kunjungan Menparekraf ke Desa Wisata Ngilngof dilakukan pada hari ini Kamis 28 Oktober 2021, desa wisata itu terletak di Kepualauan Kei. Tepatnya di Kecamatan Manyeuw Kabupaten Maluku Tenggara.

Sandiaga Uno menyebut keunggulan Desa Wisata Ngilngof adalah memiliki destinasi pasir putih yang konon merupakan pasir putih terhalus di dunia. Namun menurutnya, disayangkan keunggulan yang menakjubkan itu belum terlalu terdengar.

“Jadi branding yang kuat tentang pasir putih terhalus ini yang kita ingin dorong. Seperti seluruh dunia tahu Raja Ampat. Nah ini tidak terlalu jauh dari Raja Ampat kota punya sensasi yang luar biasa dan tidak kalah. Terutama kalau misalkan branding pasir terhalus di ‘dunia’ itu pasti orang akan datang,” ujar Sandiaga.

Baca Juga: Kabupaten Sleman, Yogyakarta Buka Operasional 14 Destinasi Wisata, Ini Daftarnya

Desa Wisata Ngilngof hanya berjarak 15 km atau dapat ditempuh selama kurang dari 20 menit dari Kota Langgur. Sementara dari Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta) wisatawan perlu transit dahulu di Bandar Udara Internasional Pattimura, Ambon.

Wisatawan juga dapat mekaukan transit di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar sebelum akhirnya tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur.

Selain pasir putihnya yang luar biasa, wisatawan juga bisa menikmati ragam keindahan pesona alam lainnya, di antaranya Pulau Ohoiew. Pulau ini dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Ketika air pasang naik, pulau Ohoiew akan terlihat lebih kecil karena air laut menutupi garis pantai. Namun saat air pasang surut, pulau ini akan terlihat lebih panjang. Keindahan Pulau Ohoiew terdapat pada lidah pasir pantainya yang menjorok ke laut hingga 1 km.

Baca Juga: Memberatkan Wisatawan, IPI Minta Syarat Penerbangan Wajib Tes PCR Dibatalkan

Ada juga Pantai Yanroa. Pantai ini merupakan tempat konservasi mangrove. Keunikan pantai Yanroa adalah ketika pasang surut, air pantai akan menjadi kering dan dangkal sehingga masyarakat menyebutnya Air Meti.

Di saat itulah warga Ngilngof akan menangkap ikan dengan cara tradisional dengan berjalan di tengah laut tersebut.

Lalu, ada Danau Ablel, yang merupakan danau terbesar di Kepulauan Kei, hingga ada spot diving yang tak kalah indah.

Lebih lanjut, Sandiaga mendorong masyarakat untuk bisa mengembangkan potensi wisata alam yang ada, agar terciptanya lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

Baca Juga: Gelontorkan Dana 45,3 Miliar, Menparekraf Sandiaga Bangun Taman Wisata Mangrove Pertama di Papua

“Sport tourism di sini yang belum terdorong adalah olahraga mancing. Padahal minatnya banyak dan kalau kita buat paketnya itu akan sangat terbuka kemungkinannya. Jadi selain olahraga itu, kita juga bisa kembangkan olahraga bola voli pantai, serta permainan yang berbasis beach game. Masih banyak daya tarik potensial yang perlu digali, dikembangkan, dan dipromosikan,” kata Sandiaga

Sandiaga berharap Desa Wisata Ngilngof dapat menjadi best practice bagi desa-desa wisata lainnya untuk tetap terus berkembang, meningkatkan perekonomian lokal, dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di masa depan.

“Jadikan pencapaian ini sebagai motivasi dan dorongan untuk terus meningkatkan perekonomian daerah khususnya di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif,” tutur Sandiaga.***

Editor: Rifatuts Tsaniyah

Sumber: Menparekraf

Tags

Terkini

Terpopuler