PURBALINGGAKU –Jarak perjalanan sebagai syarat sholat jamak dan qasar pernah dijelaskan Prof Dr Muhammad Quraish Shihab dalam buku ‘Muhammad Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal yang Patut Anda Ketahui (2008)’.
Quraish Shihab yang merupakan ahli tafsir Al Quran tersebut menjelaskan jarak perjalanan sebagai syarat sholat jamak dan qasar dalam beberapa mazhab.
Ada berbagai pandangan ulama terkait jarak perjalanan sebagai syarat sholat jamak dan qasar yang dijabarkan Quraish Shihab dalam buku tersebut.
Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Jika Tertidur Hingga Lupa Sholat? Ini Jawaban Quraish Shihab
Bahkan, Quraish Shihab menuturkan, Allah memberi keringanan bagi orang-orang yang melakukan perjalanan yang sifatnya bukan maksiat dalam banyak hal, antara lain, dalam pelaksanaan shalat.
Mereka yang melakukan perjalanan sedikitnya sejauh dua marhalah (sekitar 48 mil / 77 km) menurut Imam Syâfi î dan Mâlik, dan tiga marhalah (sekitar 72 mil/115 km) menurut Imam Abû Hanîfah dibenarkan untuk menggabung atau menjamak shalat Dzuhur dan Asar serta Maghrib dan Isya.
“Bahkan, boleh dengan melaksanakan selain Maghrib dengan dua rakaat saja,” tulis ayahanda Najwa Shihab tersebut.
Baca Juga: Bagaimanakah Hukumnya Jika Keliru Saat Kumandangkan Azan? Ini Jawaban Quraish Shihab
Misal, seseorang melakukan perjalana dari Jakarta ke Cilacap sebelum Dzuhur lalu melaksanakan shalat Dzuhur dan Asar di Bandung, dan kemudian Maghrib dan Isya di Cilacap, maka itu dibenarkan oleh agama dan tidak termasuk dosa.