Museum Kabupaten Purbalingga Kaji Dokumen Pribadi Soegarda Poerbakawatja

5 November 2023, 19:47 WIB
Museum Kabupaten Purbalingga melakukan kajian terhadap koleksi pribadi milik Prof Dr Soegarda Poerbakawatja. /Dok Museum Purbalingga/

PURBALINGGAKU - Museum Kabupaten Purbalingga melakukan kajian terhadap koleksi pribadi milik Prof Dr Soegarda Poerbakawatja.

Sosok yang namanya digunakan sebagai nama Museum Kabupaten Purbalingga tersebut selama ini dikenal sebagai tokoh pendidikan nasional.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga, Wasis Andri Wibowo mengatakan, kajian ini berfokus pada dokumen-dokumen pribadi milik Soegarda Poerbakawatja yang selama ini tersimpan di museum.

Baca Juga: Aksi Kemanusiaan Purbalingga : Suara Kuat menentang penjajahan Israel

Tim pengkaji yang dipimpin oleh Agra Bayu Rahadi tersebut akan menguak bermacam informasi dari sosok Soegarda Poerbakawatja. Diharapkan, hasil kajian tersebut akan memberi nilai tambah bagi Museum Soegarda, khususnya dari aspek koleksi.

"Selama ini, informasi tentang Soegarda Poerbakawatja memang masih terbatas. Kita tahunya sebatas Pak Soegarda ini adalah pendiri dan rektor pertama Universitas Cendrawasih," kata Wasis.

Padahal, koleksi dokumen menunjukan Soegarda Poerbakawatja punya pengalaman yang banyak dalam dunia pendidikan. Baik di era kolonialisme Belanda-Jepang maupun di era kemerdekaan.

Baca Juga: Ayo Belajar Bikin Wayang Suket di Museum Keliling Purbalingga, Catat Jadwalnya

"Dia pernah ngajar di Lampung hingga di Banyumas. Bahkan dari dokumen berbahasa Jawa di Keraton Yogyakarta, diketahui bahwa Soegarda pernah menjadi Kepala Sekolah HIS Keputran yang khusus ngajarin anak raja," ungkap Wasis.

Terjemahkan dokumen

Kurator Museum Soegarda Poerbakawatja, Anita Ika Cahyani menjelaskan, ada sekitar 40 dokumen yang akan dikaji. Di antaranya, surat keterangan lahir, ijazah hingga dokumen penugasan kerja.

"Sebagai orang yang lahir tahun 1899, tentunya Soegarda memiliki dokumen berbahasa Jawa dan Belanda. Bahkan aksara Jawa," kata Anita.

Baca Juga: Bawaslu Purbalingga Imbau DCT Taat Aturan

Anita menjelaskan, setelah diterjemahkan dan dikaji, koleksi pribadi Soegarda tersebut bisa dipajang di museum yang ada di pusat Kota Purbalingga ini.

"Selama ini, koleksi dokumen hanya bisa disimpan di ruang penyimpanan. Kami tidak berani menyajikan, karena belum melalui kajian. Terutama dokumen-dokumen yang berbahasa asing," jelas Anita.

Konservasi koleksi kertas

Agra Bayu Rahadi menjelaskan, kondisi dokumen naskah yang sudah berumur akan membuat materialnya menjadi rapuh. Sehingga, butuh kehati-hatian dalam pengajian.

Baca Juga: Puluhan Sopir Truk di Purbalingga Ramai-ramai Pasang Stiker Prabowo-Gibran

Melihat banyaknya dokumen yang ada, Agra Bayu menyarankan agar kedepan Museum Soegarda Purbalingga bisa melakukan konservasi koleksi khusus kertas.

"Karena dokumen-dokumen ini merupakan bukti autentik perjalanan Soegarda di dunia pendidikan tanah air. Sehingga, kondisi dokumen akan tetap utuh," jelas Agra Bayu.***

Editor: M Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler