PURBALINGGAKU - Warga Desa Tidu Kecamatan Bukateja PurbaIingga tewas akibat tersengat listrik pada Selasa 30 Agustus 2022.
Dia tersengat listrik di bangunan lantai dua rumah yang sedang direnovasi di Bukateja Purbalingga. Akibat kejadian tersebut dia tewas di tempat.
Polisi dari Polsek Bukateja dan Inafis Polres Purbalingga yang datang kemudian melakukan pemeriksaan di TKP.
Petugas kemudian meminta keterangan sejumlah saksi. Bersama petugas medis Puskesmas Bukateja lalu melakukan pemeriksaan jenazah.
Baca Juga: Sosialisasi Bahaya Kendaraan Odong-Odong di Purbalingga, Kasatlantas: Boleh Beroperasi Asal...
Kapolsek Bukateja AKP Wartono mengatakan korban meninggal akibat tersengat listrik yaitu Munarjo Marno (59) warga Desa Tidu, Kecamatan Bukateja, Kabupaten PurbaIingga. Peristiwa terjadi sekira jam 06.30 WIB.
"Dari keterangan sejumlah saksi, sebelum kejadian korban datang hendak mengambil gergaji miliknya yang dipinjam oleh tetangganya yang bernama Suparno," kata Wartono
Di tempat itu, Korban masuk ke lantai dua rumah yang kondisinya sedang direnovasi. Naas, diduga saat mengambil gergaji tersebut korban menyentuh kabel listrik di dekat atap rumah.
Baca Juga: Gelaran Soedirman Fashion Street, Pemkab Purbalingga Libatkan 20 Sentra Batik
"Akibatnya korban tersengat listrik kemudian terpental jatuh ke lantai hingga meninggal dunia," jelasnya.
Menurutnya, Kejadian tersebut diketahui oleh saksi lain bernama Kuswanto. Saat melintas, saksi melihat ada kepulan asap di lantai dua rumah Suparno.
"Saat dilakukan pengecekan bersama warga lain ditemukan korban dalam kondisi tergeletak dan sudah meninggal dunia," ungkapnya
Baca Juga: Lakpesdam PC NU Purbalingga Gelar Sarasehan Kebangsaan, Peran Kyai dalam Kemerdekaan
Pihaknya menambahkan, berdasarkan pemeriksaan jenazah tidak ditemukan tanda penganiayaan di tubuh korban.
Ditemukan luka bakar akibat sengatan listrik pada bagian wajah, tangan kanan, perut dan paha sebelah kanan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, kemudian jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," tutur Martono.***