PURBALINGGAKU - Pengamat politik Rocky Gerung menilai fenomena sosial jerat pinjaman online (pinjol) menunjukan keadaan ekonomi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Situasi tersebut, seharusnya bisa dibaca pemerintah sebagai kegagalan ekonomi, bukan seperti sebelumnya gelontoran dana basar pinjol justru dibanggakan untuk menggerakan ekonomi masyarakat.
Menurut Rocky, tuntutan kebutuhan hidup rakyat kecil itu permasalahan nyata, konkrit, yang dihadapi dan harus diselesaikan saat itu juga. Karena itu, rakyat mengupayakan segala cara, termasuk menggunakan pinjol untuk menyelesaikannya.
Dia mencontohkan, dari berita ada seorang pengusaha yang bangkrut, tiba-tiba merampok money changer karena tidak lagi bisa bayar hutang. Sementara dengan pinjol, dia mendapatkan tekanan psikologis yang luar biasa.
"Ini satu paket keresahan sosial bukan sekedar menganggap 'siapa suruh pinjam pinjol'. Loh, ini situasi sosial yang mestinya dibaca sebagai problem yang dihasilkan oleh pemerintah yang kacau," katanya seperti dikutip dari channel youtube Rocky Gerung Official, Minggu, 24 Oktober 2021.
Lanjut Rocky Gerung, jika pemerintah berhasil mewujudkan 10 juta lapangan kerja seperti yang dijanjikan Presiden Jokowi, masyarakat tidak akan menggunakan pinjol.
Baca Juga: Komentar Sekjen PBNU Terkait Pernyataan Gus Yaqut: Kemenag Hadiah Negara Untuk NU
"Karena, orang akan bekerja supaya mendapat uang. Ini dia ngga ada kerjaan, dia main spekulasi di pinjol," katanya.