Baca Juga: Ini Tanda Terinfeksi Nyamuk DBD, Atasi dengan 3M
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, Rusia adalah target, bukan penghasut agresi.
"Mengenai tindakan spesifik, kami melihat pernyataan oleh Aliansi Atlantik Utara tentang penguatan, penarikan pasukan, dan sumber daya ke sisi timur. Semua ini mengarah pada fakta bahwa ketegangan meningkat," katanya.
“Ini tidak terjadi karena apa yang kami, Rusia, lakukan. Ini semua terjadi karena apa yang NATO dan AS lakukan dan karena informasi yang mereka sebarkan.”
Kremlin menuduh Barat "histeris" atas pengerahan kekuatan militer Rusia di perbatasan Ukraina, serta menyebarkan informasi "yang dicampur dengan kebohongan".
Baca Juga: Reza Rahadian Blak-blakan Cerita di Balik Layar Serial Layangan Putus di Kanal YouTube Boy William
Dampak dari ketegangan tersebut, pasar saham global tergelincir. Rubel mencapai level terendah dalam 14 bulan terkahir terhadap dolar, dan saham serta obligasi Rusia jatuh.
Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan kepada Presiden Uni Eropa, Charles Michel melalui telepon bahwa persatuan yang ditunjukan Uni Eropa sangat berarti bagi mereka.
"Ukraina tidak akan terpengaruh provokasi, dan bersama dengan mitranya, akan tetap tenang dan terkendali."***