COP26 bertujuan untuk mempertahankan target pembatasan pemanasan global pada 1,5 derajat Celcius di atas tingkat suhu praindustri (era sebelum Revolusi Industri).
Kesepakatan Glasgow menjadi langkah maju dalam upaya penyusunan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan itu.
Berdasarkan perjanjian, 12 negara termasuk Inggris berjanji untuk menyediakan dana dari negara senilai 8,75 miliar pound (sekitar Rp169,4 triliun) antara 2021 dan 2025.
Dana tersebut bakal disalurkan kepada negara-negara berkembang untuk membantu mereka memulihkan lahan rusak serta mengatasi kebakaran hutan.
Lebih dari 30 investor swasta, termasuk Aviva, Schroders, dan AXA, akan menyediakan dana sedikitnya 5,3 miliar pound (sekitar Rp103,17 triliun).
Baca Juga: China Pecat 8 Pejabat Daerah yang Dianggap Gagal Kendalikan Penyebaran Covid-19
Para investor itu, yang mewakili kepemilikan 8,7 triliun dolar AS dalam aset yang dikelola, juga berjanji bahwa pada 2025 sudah berhenti berinvestasi dalam kegiatan yang terkait dengan penggundulan hutan.
Lima negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat, serta sekelompok badan amal global pada Selasa juga menjanjikan pendanaan sebesar 1,7 miliar dolar (sekitar Rp24,2 triliun) untuk mendukung konservasi hutan masyarakat adat dan untuk memperkuat hak-hak tanah mereka.
Baca Juga: Rachel Vennya Siap Dihukum Atas Dugaan Kasus Kabur Saat Jalani Karantina di RSDC Wisma Atlet