Korban Banjir Cilacap Mulai Alami Masalah Kesehatan, Tim Medis Pantau Kondisi Penyintas Bencana

- 24 Maret 2022, 19:09 WIB
Korban banjir Cilacap mulai alami masalah kesehatan, Tim Medis Pantau kondisi Penyintas Bencana, Kamis 24 Maret 2022
Korban banjir Cilacap mulai alami masalah kesehatan, Tim Medis Pantau kondisi Penyintas Bencana, Kamis 24 Maret 2022 /Purbalinggaku/Istimewa

PURBALINGGAKU - Korban banjir di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah mengalami sejumlah masalah kesehatan.

Karena mereka kebanyakan korban banjir di Kabupaten Cilacap bertahan di rumah-rumah yang tergenang air.

Masalah kesehatan yang banyak dialami Korban banjir di Cilacap antara lain gatal-gatal, nyeri kepala, dan sejumlah permasalahan perut akut.

Salah satunya pasangan suami istri yang sudah renta, Mbah San Suwandi (66) dan Mbah Tumini (64), keduanya menderita Low Back Pain dan stroke sudah lama.

Baca Juga: Pelaku Begal Payudara yang Meresahkan Warga Pekalongan Ditangkap, Korbannya Mahasiswi

Ketika banjir melanda, kedua lansia ini memilih bertahan di rumah. Kondisi fisik yang terbatas untuk mobilisasi, serta debit air yang belum surut dan kondisi ekonomi yang kekurangan, menyebabkan mereka memilih bertahan.

Adanya permasalahan kesehatan yang dialami korban banjir di Cilacap, tim Medis LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma) dan tim DMC (Disaster Management Center) Dompet Dhuafa bergerak menyisir para penyintas banjir Kabupaten Cilacap.

Tim Medis dari Dompet Dhuafa melakukan penyisiran kerumah korban banjir Cilacap
Tim Medis dari Dompet Dhuafa melakukan penyisiran kerumah korban banjir Cilacap Purbalinggaku/Istimewa

Tim medis datang memeriksa kondisi umum dan melakukan terapi obat-obatan. Selama masa respon bencana, tim Dompet Dhuafa memantau kondisi kedua lansia ini secara intens setiap hari melalui aktivitas home visit.

Baca Juga: Bantu Korban Banjir di Banyumas, PMI Purbalingga Salurkan Bantuan Logistik

Selain lansia, warga lainnya di beberapa Dusun juga sudah mulai mengeluhkan gatal-gatal dan pusing serta bermasalah dengan perut.

Selama empat hari ini, tim Medis dan juga tim evakuasi terus menyisir ke rumah-rumah warga kelompok rentan, serta membuat titik pengobatan di beberapa fasiltas umum yang masih kondusif, di antaranya, masjid, ruko, serta pondok pesantren.

Penanggung Jawab tim Medis, dr. Rianti Citra Utami, mengungkapkan, tim Medis terus menyisir warga kelompok rentan dan melakukan Aksi Layanan Sehat (ALS) dibeberapa titik konsentrasi warga untuk memudahkan layanan.

Baca Juga: Polres Purbalingga Bagi-bagi Bansos Rp 600 Ribu untuk Pedagang Kecil, Ini Kriterianya

“Hari keenam banjir, keluhan paling banyak diderita warga adalah gata-gatal atau dermatitis, pusing-pusing), cepalgia, serta sakit perut dan diare. Ini merupakan kondisi umum yang dialami oleh penyintas banjir,” kata Rianti Citra Utami dalam keterangannya, Kamis 24 Maret 2022

Sementara, Direktur LKC Dompet Dhuafa, Titi Ngudiati mengungkapkan, tim Dompet Dhuafa menyiapkan posko di Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi Desa Klumprit, bersebelahan dengan Balai Desa Klumprit, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap.

“Tim akan disiagakan selama tujuh hari selama masa tanggap bencana yang diwacanakan oleh pemerintah setempat," kata Titi Ngudiati

Baca Juga: Warga Terdampak Banjir Serang Membutuhkan Bantuan, Makanan hingga Lentera Diharapkan Korban

Menurutnya selain tim medis, Dompet Dhuafa juga mengirimkan Tim Respon Evakuasi, Tim Dapur Umum, Tim Psychological First Aid.

Sejumlah bantuan menurut Titi, sudah disalurkan, di antaranya bantuan bahan makanan dan dapur umum, hygiene kit, serta snack sehat untuk anak-anak.

"Total penerima manfaat sejumlah 719 jiwa," ungkapnya.***

Editor: Rifatuts Tsaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah