Jaran Goyang dan Larung Kepala Kerbau, Jadi Suguhan Menarik di Sedekah Laut dan Bumi di Tanggulangin Kebumen

8 Agustus 2022, 10:00 WIB
Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto sedang menaiki jaran goyang atau kuda joget yang memeriahkan gelaran sedekah laut dan bumi di Tanggulangin Kebumen. /

PURBALINGGAKU - Atraksi jaran goyang atau kuda joget diakhiri larung kepala kerbau, meriahkan sedekah laut dan bumi di Tanggulangin, Kebumen, kemarin.

Tradisi jaran goyang atau kuda joget, merupakan arak-arakan atraksi kuda yang menari-nari khas Kebumen.

Biasanya, jaran goyang bakal tampil saat prosesi spesial seperti pada acara khitanan atau syukuran masyarakat setempat.

Baca Juga: Gelapkan Uang Calon Pembeli Rumah, Oknum Marketing Villa Karangsari Indah Kebumen Dilaporkan ke Polisi

Masyarakat tumpah ruah memadati Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Tanggulangin, Klirong, tempat digelarnya tradisi kebudayaan tersebut.

Tradisi masyarakat Kebumen ini, akhirnya kembali diadakan setelah dua tahun terhenti karena pandemi Covid-19.

Sedekah laut dan bumi dimulai dari Balai Desa Tanggulangin, dengan arak-arakan gunungan berupa hasil bumi sayur-sayuran, serta kepala kerbau, ayam ingkung, dan nasi kuning.

Baca Juga: Ketahuan Simpan 4 Paket Sabu, Karyawan Tambak Udang di Kebumen Ditangkap Polisi

Selanjutnya, kepala kerbau dan gunungan tersebut dilarung ke laut melalui Muara Kali Ratu.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, bersama jajaran Forkompimda, turut menaiki kuda joget atau jaran goyang yang diarak dari Balai Desa sampai ke TPI Tanggulangin.

"Alhamdulillah sedekah laut dan bumi tahun ini bisa kembali diadakan. Ini cukup meriah sekali, masyarakat semua pada kumpul ke sini untuk nguri-nguri budaya. Menjaga tradisi kearifan lokal nenek moyang," ujar bupati.

Baca Juga: Tersinggung Dinasihati, Pemuda Kebumen Ini Tega Bacok Sahabat Sendiri di Bagian Telinga dan Telapak Tangan

Di bulan Muharam ini banyak masyarakat Jawa yang mengadakan Sedekah Laut, terutama di sepanjang wilayah Pantai Selatan.

Menurut bupati, kegiatan semacam ini sangat bagus. Selain untuk menjaga budaya, juga bisa memberikan multi efek berupa perputaran ekonomi.

"Jadi ini bukan hanya menjaga budaya, tapi lebih dari itu juga bisa menggerakan ekonomi masyarakat. Dengan berkumpul seperti ini, masyarakat bisa memanfaatkan untuk berjualan. Karena itu, ini perlu terus dilestarikan," ucapnya.

Baca Juga: Ada Varian Deltacron, Bupati Kebumen Sudah 4 Kali Kena Covid-19

Setelah berbaur dengan menaiki jaran goyang dan larung kepala kerbau, bupati meminta agar masyarakat melaksanakan vaksin booster atau vaksin dosis tiga supaya bisa lebih bebas melalukan akfivitas.***

Editor: M Fahmi

Sumber: Humas Pemkab Kebumen

Tags

Terkini

Terpopuler