Tips Kelola Gaji Biar Tidak Habis di Tengah Bulan

- 26 Oktober 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi. Kelola gaji agar tidak habis di tengah jalan.
Ilustrasi. Kelola gaji agar tidak habis di tengah jalan. /Pixabay/stevepb

PURBALINGGAKU - Payday atau hari pembayaran gaji menjadi waktu yang ditunggu-tunggu para pekerja. Jirih payah selama sebulan digantikan upah untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan orang.

Namun, tidak sedikit pula para pekerja yang begitu menanti upah karena telah kehabisan uang di tengah bulan. Ada juga yang bersiap untuk membayar hutang atau tanggungan karena pengeluaran mendadak di akhir bulan.

Head of Communication and Customer Service Management Asuransi Astra, L. Iwan Pranoto, mengatakan masa pandemi yang tak terduga bisa dijadikan momen pembelajaran.

Baca Juga: Waspada Kematian Mendadak Akibat Jantung, Begini Ciri Gejala Awal Anda Mulai Terserang Penyakit Jantung

Kesulitan ekonomi, memaksa banyak orang mengeluarkan tabungan. Tak jarang pula yang terlibat hutang karena terputus dari oekerjaan atau usaha yang merugi.

Di sinilah peran pengelolaan keuangan bisa menyelamatkan kita dari masa-masa di luar ekpektasi.

Berikut beberapa tips dari Iwan Pranoto, seperti dikutip dari Antara pada Selasa, 26 Oktober 2021, bagaimana mengelola keuangan bulanan dengan bijak.

Baca Juga: 10 Mitos tentang Kepemimpinan yang Perlu Dihilangkan

Catat Pendapatan dan Pengeluaran
Langkah pertama adalah merinci pos pemasukan dan pengeluaran setiap bulan.

Daftar pengeluaran diurutkan berdasarkan kebutuhan utama dan kewajiban bulanan. Seperti pengeluaran rutin untuk makan, biaya transportasi, tagihan listrik, air, dan komunikasi.

Kemudian rinci kewajiban bulanan seperti untuk angsuran, asuransi, atau pun arisan.

Semakin ke bawah, rincian pengeluaran adalah oos yang bisa kapan saja tidak dikeluarkan seperti untuk wisata dan belanja barang sekunder dan tersier.

Baca Juga: Mager Bertanya - Sesat Berprasangka, Begini Cara Lepas dari Kebiasaan Buruk Mudah Menghakimi Orang Lain

Sisihkan Tabungan dan Dana Darurat
Selanjutnya, setelah itu buka pos untuk tabungan. Hanya saja tabungan harus dibagi menjadi dua jenis, yaitu tabungan yang bisa diambil dan tabungan untuk keadaan darurat.

Tabungan yang bisa diambil, bisa digunakan untuk tujuan tertentu seperti untuk tabungan pendidikan, wisata, dan belanja elektronik.

Sedangkan tabungan keadaan darurat tidak boleh digunakan kecuali untik situasi urgent. Dana darurat hanya digunakan apabila sedang ada di dalam keadaan mendesak dan darurat.

Baca Juga: Mitos dan Stigma Seputar Kesehatan Mental yang Perlu Dijauhi

Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Saat memegang uang gaji, sering terlintas bagaimana uang akan digunakan.

Tetapi kebanyakan yang terlintas pertama adalah keingingan kita, bukan kebutuhan. Sehingga, pengeluaran menjadi tidak terkendali.

Keinginan itu, seperti berbelanja karena melihat promo potongan harga, anggaran untuk berkumpul di cafe, dan belanja barang elektronik keluaran terbaru.

Belanja berdasar keinginan bisa diminimalisir dengan membuat skala prioritas. Utamakan kebutuhan utama yang sifatnya mengikat dan harus terpenuhi.

Setelah itu baru belanja sesuai keinginan yang bersifat kepuasan dan tidak memiliki keharusan untuk segera terpenuhi.

Dengan demikian, kita dapat lebih bijak dalam mengelola pengeluaran kita selama sebulan.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan dengan Rajin Minum Air Putih, Ini Sederet Manfaatnya Bagi Tubuh

Bijak Kelola Keuangan
Setelah membiasakan diri untuk menabung dan menyisihkan dana darurat, selanjutnya kita bisa menggunakan uang gaji untuk investasi masa depan.

Baik itu dengan asuransi maupun program investasi lain agar uang yang kita punya menjadi aset yang berkembang.

Dengan bijak mengelola pengeluaran, secara disadari atau tidak, kita dapat merasakan ketenangan dan terlindungi dari biaya yang membengkak saat momen darurat.***

Editor: Galuh Widoera Prakasa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah