Namun, meski temuan benda purbakala melimpah, hingga saat ini belum berhasil ditemukan fosil manusia maupun hewan purba di daerah tersebut.
Penyebabnya, diduga tanah di Purbalingga terlalu asam, sehingga merusak struktur fosil-fosil.
Salah satu, situs purbakala yang cukup besar dan bahkan masuk dalam Buku Atlas Prasejarah Indonesia ada di Dukuh Tipar, Desa Ponjen, Kecamatan Karanganyar.
Seorang pemerhati sejarah Purbalingga, Gunanto Eko Saputro mengatakan, Situs Tipar menempati sebidang bukit yang cukup luas, kurang lebih 3,5 hektar.
Situs ini diapit dua buah sungai, yaitu Kali Laban di sebelah barat dan Kali Capar di sebelah timur. Sebelah utara situs terdapat pemakaman desa dan kemudian hamparan sawah luas.
“Situs tersebut tampak seperti sebuah pulau jika dilihat dari arah utara ke selatan karena diapit oleh dua buah sungai,” katanya, Rabu 8 September 2021.
Situs ini ditengarai masih berhubungan dengan situs purbakala yang ditemukan di Desa Limbasari dan Desa Dagan, Kecamatan Bobotsari.
”Pun berhubungan erat dengan situs di Desa Maribaya di Kecamatan Karanganyar dan situs lainya di sepanjang perbukitan Gunung Plana, Pulosari, Sidingklik, Silimar, Bopong dan Besar,” ujarnya.
Merujuk pada Atlas Prasejarah Indonesia, hanya dari survei permukaan saja sudah ditemukan berbagai benda purbakala di Situs Tipar, seperti perhiasan mulai dari yang sudah jadi, setengah jadi sampai bahannya.