Dirinya menceritakan kisah seorang pemuda pada zaman Nabi Muhammad yang akan masuk Islam. Namun, pemuda itu meminta agar tetap diizinkan melakukan perbuatan zina.
Nabi Muhammad tidak memberikan pertimbangan dengan ancaman, bahwa zina atau maksiat menyebabkan terjerumus dalam neraka. Tapi, mengajak pemuda itu berfikir logis apabila perbuatan itu melibatkan keluarganya.
Baca Juga: Pengungsi Afghanistan di Amerika Serikat, Aman dari Taliban tapi Harus Tahan Lapar
"Apakah kamu rela jika Ibumu, saudara perempuanmu, atau Bibimu yang menjadi korban perbuatan zina?," ujar Gus Baha
Menurut Gus Baha jika logika berfikir telah digunakan dengan baik, maka dengan sendirinya manusia akan merasa benci dengan perbuatan maksiat.***