Pemkab Purbalingga turut berperan aktif mendorong kemajuan pondok pesantren (ponpes) melalui dana hibah operasional yang diberikan setiap 2 tahun untuk 72 ponpes terdaftar di Purbalingga. Selain itu Pemkab Purbalingga juga memprogramkan pemberdayaan ekonomi santri.
"Kita ingin para santriwan/santriwati ini tidak hanya pinter ngaji, pinter mengenyam ilmu agama tapi kami dari pemerintah daerah menginginkan agar mereka mandiri, mampu berkreasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah," katanya.
Bupati meyakini para santri ini punya potensi, inovasi, kreativitas dan daya juang ekonomi yang bagus. Oleh karena itu, Bupati juga memfasilitasi kegiatan Bazar dalam peringatan hari Santri Nasional kali ini di Alun-alun Purbalingga.
Baca Juga: Tanda Tanda Kehamilan, Jangan Abaikan!
Kepala Kantor Kementerian Agama Purbalingga diwakili Kasubbag TU, Syarif Hidayat menyampaikan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Santri Nasional di Purbalingga.
Mulai dari Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI), Halaqoh Kyai dan Ulama, Apel Hari Santri, Bazaar dan Pameran, Pawai Ta'aruf, Launching Program Ustadz Rajin Bertani Mendukung Kehidupan (Urab Mendoan) serta Purbalingga Bersholawat.
"Khusus Pawai Ta'aruf diikuti 22 kontingen terdiri dari 18 kecamatan ditambah dari Badko TPQ dan Madin serta dari ormas yaitu PCNU dan PD Muhammadiyah," katanya.
Baca Juga: Pentingnya Kepatuhan Peserta Pemilu Terhadap Regulasi
Ia menjelaskan, Pawai Taaruf merupakan merupakan ajang perkenalan eksistensi peserta pawai yang terdiri dari lembaga pendidikan keagamaan, dan badan/organisasi otonom ormas keagamaan.
Pawai ini berlangsung mulai dari Jalan Jambu Karang dan finish GOR Goentoer Darjono diikuti ribuan santri.***