Program Belajar Bersama di Museum Soegarda Poerbakawatja

- 6 Desember 2022, 15:03 WIB
Program Belajar Bersama di Museum Soegarda Poerbakawatja
Program Belajar Bersama di Museum Soegarda Poerbakawatja /Istimewa

Budhi Sugarda, salah satu putra Prof. Dr. R. Soegarda yang sempat hadir dalam sesi Kelas Melukis, menyambut positif kegiatan ini. Budhi bahkan merasa terharu dengan lukisan ayahnya yang ada di tas kain tersebut.

Kemudian, dalam Kelas Bermain Musik Tradisi Calung, peserta belajar membuat instrument khusus untuk Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja, bersama pelaku musik tradisi di Bumi Soedirman. Pembelajaran intens ini dilaksanakan di dalam museum.

Baca Juga: Muhammadiyah Purbalingga Menghimpun Dana Rp 117 juta untuk Korban Bencana Alam di Indonesia

Membangkitkan Motif Batik

Untuk Kelas Membatik, Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja mendorong produksi duplikasi batik motif Naga Tapa. Sebagai informasi, motif Naga Tapa merupakan salah satu motif langka. Dulu, motif batik ini hanya dikenakan oleh pegawai pemerintahan di era Bupati Purbalingga IX, Aryo Sugondo.

"Selama ini tidak mudah menemukan batik motif Naga Tapa seperti dalam koleksi buatan 1940-an ini di kalangan umum.

Jadi Kelas Membatik ini sekaligus jadi ajang duplikasi motif Naga Tapa yang memang langka dan punya nilai sejarah di Purbalingga", kata kurator Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja, Anita.

Kelas membatik dikhususkan bagi para pembatik maupun generasi muda yang telah memiliki dasar membatik.

Melalui kelas ini diharapkan, motif Naga Tapa bisa kembali bangkit dan mampu menjadi salah satu motif batik khas Purbalingga.

Halaman:

Editor: Ikhwan Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x