Pengadaan E Parkir Pasar Segamas Purbalingga, Wakil Ketua Badan Pengusaha PP Kecewa Dengan Sistem Seleksi

- 8 Februari 2022, 18:14 WIB
Wakil Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila angkat bicara soal pengadaan E Parkir Pasar Segamas Purbalingga
Wakil Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila angkat bicara soal pengadaan E Parkir Pasar Segamas Purbalingga /Purbalinggaku/Dok. Pribadi

PURBALINGGAKU - Proses pengadaan sistem e parkir pasar segamas Kabupaten Purbalingga mendapatkan respon dari Wakil Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila Jawa Tengah Adhi Wiharto.

Menurut Adhi pihaknya mendapatkan laporan terkait adanya sejumlah kejanggalan dalam proses seleksi terbuka penunjukan pihak ketiga dalam pengelolaan e parkir di Pasar Segamas Purbalingga.

"Ada laporan dari rekan-rekan PP yang ikut berpartisipasi dalam seleksi terbuka pengelolaan e parkir Pasar Segamas Purbalingga, bahwa mereka merasa kecewa dengan sistem seleksi yang dilakukan oleh panitia lelang dan Dinas terkait," kata Adhi

Beberapa hal yang dirasa janggal menurutnya, antara lain tata cara mengajukan penawaran yang dilakukan secara langsung verbal. Idealnya proses itu dilakukan tertulis dan tertutup dibarengkan dengan dokumen kelengkapan lain.

Baca Juga: Binda Jateng Menggelar Vaksinasi Booster di Kemangkon Purbalingga, 1000 Orang Ditargetkan Bisa Tervaksin

Selain itu waktu yang diberikan untuk presentasi menurutnya bergantian sehingga peserta yang paling akhir menurut Adhi akan sangat diuntungkan.

"Kalau seperti itu kan bisa jadi ada peserta yang curiga adanya dugaan pengkondisian, kebetulan peringkat pertama berdasar info yang saya dapat mereka menjadi peserta yang diseleksi dan diberi waktu presentasi paling akhir," lanjutnya

Hal itu menurutnya bisa menjadi keuntungan tersendiri, karena bisa saja sudah mengetahui penawaran dari peserta sebelumnya dan lebih berani menawar diatas penawaran peserta lain.

Menanggapi hal itu pihaknya menyarankan kepada rekan-rekannya yang menjadi peserta seleksi terbuka untuk membuat surat kepada Kejaksaan Purbalingga dan DPRD Purbalingga.

Baca Juga: Proses Pengadaan Elektronik Parkir di Pasar Segamas Purbalingga Tertunda, Johan Arifin: Jadwal Ulang Kontrak

"Apabila memang merasa ada hal yang kurang pas dengan aturan yang ada atau merasa ada indikasi kearah pmh (perbuatan melawan hukum) laporkan saja," ucapnya

Adhi mengatakan pihaknya telah mencermati statment kepala Dinperindag Purbalingga di media. Menurutnya hal itu justeru kontraproduktif dengan praktik yang dilakukan.

"Beliau (Kepala Dinperindag) menyampaikan seleksi terbuka dipilih karena dirasa dapat memberi penilaian secara menyeluruh dan tidak hanya berpatokan pada besaran kontribusi kepada PAD, ko jadi kontraproduktif dengan statment berikutnya bahwa peringkat pertama justru dari kesanggupan memberikan PAD yang paling tinggi," ujarnya

Baca Juga: Satgas Covid 19 Kecamatan Kemangkon Purbalingga Mulai Pasang Stiker di Rumah Warga Isoman

Selain itu kesiapan panitia seleksi juga dipertanyakan, pasalnya menurut Adhi cek validasi baru dilakukan setelah ada pihak yang merasa keberatan dan meminta audiensi.

"Saya juga dapat info panitia hanya melakukan penelusuran faktual pada peringkat pertama saja, kenapa tidak semua peserta saja, kalau dasarnya tadi dipilihnya sistem seleksi terbuka agar lebih bisa menyeluruh dalam penilaian," tuturnya.

Pihaknya berpesan kepada rekan PP yang menjadi peserta seleksi terbuka tersebut untuk bersurat dan mencoba berkomunikasi dengan APH yg berwenang atau kepada DPRD Purbalingga.

Baca Juga: Angin Kencang di Desa Karangtalun Purbalingga, 7 Rumah Mengalami Kerusakan

"Badan Pengusaha Pemuda Pancasila Jateng Inysaallah siap untuk mendampingi dan kami juga berharap semoga proses-proses lelang di semua sektor yang berkaitan dengan birokrasi dapat berjalan dengn bersih dan transparan," tutupnya

Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga Adi Yuwono menyampaikan saat ini prioritas pemerintah daerah adalah peningktan PAD. Namun proses seleksi e parkir Pasar Segamas menurutnya perlu dilakukan secara terbuka.

"Saya berharap tidak terkesan terburu-buru, alangkah baiknya lakukan validasi kepada seuruh peserta seleksi untuk menghindari potensi persoalan," kata Adi Yuwono.***

Editor: Rifatuts Tsaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah