PURBALINGGAKU - Perkembangan teknologi semakin mencengangkan. Saat ini, terdapat superkomputer yang bisa menandingi kerja otak manusia.
Komputer tercepat itu diberi nama Fugaku, buatan Jepang. Perangkat kerasnya dibekali 7,6 juta inti dan 87 miliar transistror.
Kecepatan pemrosesan data mencapai 442 peta flops. Hal ini diungkapkan Rudy Breighton, dari Intercontinental Technology and Strategic Architect Boston Amerika Serikat pada Jakarta Geopolitical Forum V seperti dikutip dari Antara, Jumat 22 Oktober 2021.
Baca Juga: Menparekraf Dorong Produk Kuliner Mie Aceh Mendunia
Breighton mengungkapkan kecepatan pemrosesan pada kecerdasan buatan lebih baik dari otak manusia. Namun, apakah kecerdasan buatan mampu sepenuhnya menggantikan otak manusia?
Saat ini masih menjadi perdebatan karena adanya istilah garbage in garbage out (Gigo). Artinya, jika input atau masukan adalah sampah maka yang keluar setelah pemrosesan juga sumpah.
Atas pesatnya perkembangan teknologi, Breighton menyarankan bangsa Indonesia harus menciptakan teknologi secara jangka panjang, tidak terpengaruh politik.
Sebab, antara teknologi, masa depan budaya, dan geopolitik sangat berkaitan. Penting bagi berbagai negara mempersiapkan sumber daya manusia dan infrastruktur yang mendukungnya.