PLN Uji Jalan Mobil Listrik, Tempuh Jarak 72 Km Cuma Butuh Rp 10 Ribu

14 November 2021, 21:34 WIB
Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo saat mencoba aplikasi Charge.IN untuk kendaraan atau motor listrik di SPKLU. /Dok. PLN/

PURBALINGGAKU - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) melakukan uji jalan mobil listrik untuk membuktikan penghematan yang bisa dilakukan dan uji emisi karbon yang lebih ramah lingkungan.

Jajaran direksi PLN menempuh perjalanan menggunakan mobil listrik dari Jakarta ke Bandung pada Sabtu, 13 November 2021.

Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, pengendara hanya perlu mengeluarkan uang Rp 10 ribu untuk konsumsi daya listrik yang dibutuhkan dalam menempuh jarak 72 Km.

Baca Juga: Kebakaran di Kilang Cilacap Mulai Diselidiki, Penyidik Periksa Saksi Kejadian

"Hitungannya kan 1 kWh itu bisa dapat 10 kilometer ya. Tadi kita sudah jajal 72 km. Artinya, pelanggan hanya perlu Rp 10.000 untuk menempuh 72 kilometer," ujar Darmawan seperti dikutip dari Antara, Minggu, 14 November 2021.

Jika dibandingkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan asumsi per liter seharga Rp 9.000, maka untuk jarak 72 Km pengendara mengeluarkan uang Rp 60 ribu.

Dia menilai penggunaan mobil listrik bakal memberi banyak manfaat jika dilakukan secara masif oleh masyrakat.

"Pertama ini adalah cita-cita negara untuk mengurangi emisi karbon bisa terasa lebih cepat," katanya.

Baca Juga: Kronologi Kebakaran Tangki Kilang Minyak Pertamina RU IV Cilacap

Darmawan mengatakan, bensin memiliki berat jenis sekitar 0,8. Setiap 1 liter bensin beratnya 800 dengan kandungan karbon sebanyak 90 sekian persen.

Untuk menghitung emisi karbon, setiap 1 mol karbon membutuhkan 2 mol oksigen agar bisa melakukan pembakaran.

"Ada namanya oksidasi karena kalau mobil internal combustion engine (ICE) nanti ada yang namanya combustion. 1 mol karbon ditambah 2 mol oksigen, coba hitung dari periodic table, oksigennya butuh 1,6 kg, jadi ada 2,4 kg emisi CO2 untuk 1 liter bensin," paparnya.

Sementara jika dengan menggunakan mobil listrik, per kwh listrik PLN hanya menghasilkan emisi karbon sebanyak 0,85 kilogram saja.

Baca Juga: Cek Fakta! Burung Ajaib Menembakan Laser Penyebab Kebakaran di Australia

"Artinya penggunaan mobil listrik lebih ramah lingkungan kan," ujarnya.

Disamping itu, jika semakin banyak masyarakat yang beralih mengonsumi daya listrik untuk kebutuhan harian perjalanan, maka bisa mengurangi beban impor minyak mentah.

Dengan menggunakan mobil listrik, lanjut Darmawan, pemerintah bisa mengurangi beban Current Account Deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan yang terus tergerus karena impor minyak mentah.

PLN saat ini juga tengah mempercepat penyediaan infrastruktur pendukung kendaraan listrik.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Ringkus 48 WNA Sindikat Pemerasan dengan Modus Phone Sex

Tahun ini, sudah berdiri 47 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang beroperasi di seluruh Indonesia.

PLN menargetkan hingga akhir tahun nanti, akan ada 67 unit SPKLU yang beroperasi lagi.

Darmawan menambahkan, PLN juga menghadirkan produk Home Charging Services untuk memberi kemudahan konsumen mendapatkan fasilitas dan layanan pendukung dalam penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

"Produk ini merupakan produk layanan satu pintu bagi pelanggan yang melakukan transaksi pembelian KBLBB di penyedia KBLBB yang bekerja sama dengan PLN," katanya.***

Editor: Galuh Widoera Prakasa

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler