Network
PURBALINGGAKU - Pada masa pemerintahan Jokowi tentunya jumlah utang yang dimiliki Indonesia berbeda dengan pemerintahan sebelum-sebelumnya.
Diketahui utang Indonesia pada masa pemerintahan Jokowi mengalami peningkatan dibanding masa pemerintahan sebelumnya.
Perbandingan peningkatan utang pemerintahan Indonesia era SBY dengan Jokowi atau Joko Widodo menjadi perbincangan hangat di media sosial Twitter.
Peningkatan utang Indonesia pada masa pemerintahan Jokowi, tentunya membuat beberapa orang ternama di belantika politik Indonesia angkat bicara, salah satunya YustinusPrastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis.
Baca Juga: Aturan Perjalanan Dalam Negeri akan Segera Berlaku, Inilah Syarat dan Ketentuannya
Fenomena tersebut dimulai dengan cuitan Yustinus Prastowo di Twitter, dengan akun Twitternya @prastow yang membahas soal tata kelola uang pemerintahan, alasan penarikan hingga persoalan tanggung jawab.
Prastowo menjelaskan bahwa hingga akhir Februari 2022, posisi utang pemerintah mencapai Rp7.014,6 triliun atau 40 persen terhadap PDB.
Menurut Prastowo, berdasarkan UU Nomor 17 tahun 2003, uang itu masuk kategori aman karena berada di bawah batas maksimal 60 persen.
Dalam salah satu cuitannya Prastowo mengatakan utang Indonesia cenderung semakin meningkat dari tahun ke tahun bahkan di era Jokowi.
