TNI-Polri Terjunkan 1.378 Personel Kejar 3 DPO Terduga Teroris Poso

20 Januari 2022, 20:35 WIB
Satgas Madago Raya melakukan penyisiran dan pemburuan sisa DPO MIT Poso di wilayah operasi Madago Raya, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. /ANTARA/Kristina Natalia./

PURBALINGGAKU - TNI-Polri mengerahkan 1.378 personel untuk mengejar tiga daftar pencarian orang (DPO) terduga teroris Poso.

Ketiga DPO yang dikejar dalam operasi bernama Madago Raya Tahap 1 2022 itu ialah Askar alias Pak Guru alias Jafar, Suarfin alias Farhan alias Abu Fahran, dan Imam alias Nae alias Galuh.

Ketiganya merupakan sisa anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Naik Serempak, KPPU Endus Ulah Kartel

1.378 personel tersebut terbagi atas 1.111 personel Polri dan 267 personel TNI. Mereka terbagi dalam tiga wilayah operasi, yakni Kabupaten Poso, Sigi, dan Parigi Moutong.

“Tahap I operasi Madago Raya tahun 2022, kali ini jumlah kekuatan Polri sebanyak 1.111 personel dan TNI sebanyak 267 personel,” jelas

Kasatgas Humas Operasi Madago Raya, Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan operasi Madago Raya tahap I Tahun 2022 dipimpin langsung Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi.

Baca Juga: Simak Tips Riset Produk yang Sedang Ngetren biar Jualan di Toko Online Selalu Laku

“Awal operasi dilakukan patroli udara memantau pergerakan para DPO dan dilanjutkan dengan menelusuri daerah operasi melalui patroli darat di pos-pos sekat di wilayah Kabupaten Poso dan Sigi,” katanya dikutip dari Antara, Kamis, 20 Januari 2022.

Didik mengugkapkan, sebelumnya petugas telah melumpuhkan satu DPO yakni Ahmad Al Gazali alias Ahmad Panjang alias Basir di wilayah Kabupaten Parigi Mouton.

Selain melakukan patroli udara dan darat, satgas juga rutin menggelar razia untuk menggagalkan akses simpatisan yang diduga masih membantu para DPO dalam memenuhi kebutuhan logistik makanan maupun informasi.

Baca Juga: 11 Pegawai Kemenkeu Ditangkap, Mahfud MD : Karena Palsukan Surat Jaminan BLBI

“Warga yang akan ke kebun juga diperiksa dan dipastikan dengan adanya razia di wilayah operasi maka akan mempersempit gerak DPO maupun simpatisannya,” katanya.

Didik berharap agar para DPO segera menyerahkan diri kepada TNI Polri melalui perantara masyarakat atau tokoh agama yang berada di wilayah operasi.

“Kapolda sudah mengimbau sebaiknya menyerahkan diri karena sekarang pencarian masih terus dilakukan,” ujar Didik.***

Editor: Galuh Widoera Prakasa

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler