Prinsip Investasi Jangka Panjang, Mengalokasikan Aset Dan Memanfaatkan Peluang

18 September 2022, 11:40 WIB
Ilustrasi prinsip investasi jangka panjang /Pexels/Pixabay/

PURBALINGGAKU - Banyak orang yang mendambakan kondisi finansial sejahtera untuk masa depan dengan menerapkan prinsip investasi jangka panjang.

Prinsip investasi jangka panjang dipilih sebagai alternatif untuk mempersiapkan masa tua.

Meksipun prinsip investasi jangka panjang tidak bisa menghasilkan uang secara cepat, tapi pada dasarnya lebih minim risiko.

Lebih lanjut, apa saja prinsip investasi jangka panjang yang bisa diterapkan? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Apa Itu Investasi? Cara Menggandakan Uang yang Aman Untuk Masa Depan

Mengalokasikan Aset

Prinsip investasi jangka panjang yang pertama adalah mengalokasikan aset yang dimiliki.

Maksudnya disini, Anda tidak hanya menyimpan uang di Bank yang justru nilainya berkurang karena terpotong biaya administrasi bulanan.

Meskipun menyimpan uang di Bank adalah cara aman, tapi aset Anda tidak bergerak.

Agar aset yang dimiliki bisa menguntungkan, maka alokasikan aset tersebut ke dalam beberapa pos.

Misalnya membuat pos yang dikhususkan untuk menunjang masa tua, sehingga Anda bisa memisahkanya dengan pos lain agar tidak terpakai.

Baca Juga: Keunggulan Investasi Syariah Dibanding Investasi Konvensional,

Selanjutnya gunakan pos investasi untuk digunakan sesuai preferensi Anda.

Sebagian orang lebih menyukai prinsip investasi reksadana, sebab jumlah potensi return lebih banyak, tapi resikonya lebih besar.

Sebagian lagi lebih menyukai investasi yang sangat minim resiko seperti investasi deposito.

Sayangnya investasi deposito ini tingkat return sangat kecil, tapi resikonya juga hampir tidak ada.

 

Memanfaatkan Peluang Di Usia Produktif

Kebanyakan orang menerapkan prinsip investasi jangka panjang dengan tujuan mempersiapkan masa tua atau masa pensiun.

Sebab jika usia Anda masih produktif, peluang investasi justru terbuka lebih lebar.

Pada usia produktif Anda juga masih bisa memperoleh pendapatan tetap.

Hal tersebut didukung dengan banyaknya jenis investasi yang lebih open terhadap orang-orang dengan usia produkif dibandingkan dengan usia lanjut.

Katakanlah Anda meminjam dana membeli properti, biasanya pihak bank akan mensyaratkan rentang usia tertentu sebagai ketentuan.

Baca Juga: Keunggulan Investasi Syariah Dibanding Investasi Konvensional, Ada Proses Cleansing Jika Tidak Sesuai Syariat

Jika Anda saat ini masih berada dalam usia produkti, sebaiknya manfaatkan peluang tersebut untuk melakukan investasi.

Sebab ketika sudah lanjut usia maka peluang tersebut sangatlah minim atau bahkan cenderung sulit.

Itulah prinsip investasi jangka panjang dengan mengalokasikan aset dan memanfaatkan peluang di usia produktif.***

Editor: Tias Cahya

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler