PURBALINGGAKU - Secara umum, obligasi dan reksadana adalah investasi dengan minim resiko.
Meskipun demikian, obligasi dan reksana tetap memiliki perbedaan signifikan.
Menilik dari perbedaan obligasi dan reksadana, obligasi lebih merujuk pada surat hutang jangka menengah hingga jangka panjang untuk diperjual belikan.
Obligasi isinya adalah perjanjian dari pihak penerbit, sebagai efek yang digunakan untuk pembayaran imbalan berbentuk kupon untuk periode tertentu.
Pelunasan pokok utangnya, dapat dilakukan di akhir waktu yang sudah ditentukan sebelumnya pada pembeli obligasi.
Kupon tersebut menjadikan obligasi masuk dalam instrument investasi dengan pendapatan tetap, dengan tujuan memberikan sumbangsih pada tingkat pertumbuhan investasi yang stabil.
Anda bisa membeli obligasi, ketika penawaran perdana ataupun penawaran di pasar sekunder.
Baca Juga: Mengenal Time Frame Dalam Trading, Pilih Secara Tepat Agar Return yang Didapatkan Maksimal
Obligasi terdiri dari tiga jenis, yaitu obligasi pemerintah (Surat Utang Negara oleh Pemerintah), obligasi korporasi (Surat Utang oleh BUMN atau korporasi lainnya), dan obligasi ritel (Pemerintah menjual pada perseroangan).
Beralih ke reksadana, reksadana adalah pengalokasian pengelolaan dana yang besarnya 80 persen pada obligasi.