Sayangnya pada tahun 2014, pemerintah kemudian menghentikan aktivitas penambangan tersebut agar kelestarian alam tetap terjaga. Sebab, aktivitas tersebut dihentikan, masyarakat kemudian mengubah wilayah tersebut menjadi destinasi wisata. Ternyata hasilnya sangat luar biasa, semula ketika jadi tempat penambangan hanya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 46 kepala keluarga.

Baca Juga: Sejarah Keunikan Tebing Breksi, Penambangan Batu yang Jadi Destinasi Wisata

Daya Tarik Tebing Breksi

Setelah diubah menjadi destinasi wisata, justru bisa menyerap 500 kepala keluarga yang bisa diberdayakan menjadi pekerja untuk mengelola kawasan tersebut. Bila Anda datang kesini, maka Anda bisa melihat dengan jelas pori-pori dari dinding tebing yang serupa dengan pipi berjerawat,

Dinding tersebut diubah oleh para seniman lokal yang ikut berkontribusi membuat ukiran serta menjadikan tempat tersebut menjadi lebih artistik. Hal ini semakin menambah keindahan spot foto untuk para wisatawan.

Sebab, daya tarik tebing breksi, membuat banyak orang yang memanfaatkannya sebagai tempat pengambilan gambar untuk foto pra wedding. Sebab kesan yang dihasilkan dari tempat ini akan lebih romantis serta dramatis.

Anda pun bisa menemukan banyak anak tangga yang bisa Anda gunakan untuk bisa menikmati suasana matahari terbenam dan terbit sembari melihat pemandangan kota Jogja.

Jika Anda gemar olahrga ekstrim, maka Anda juga bisa mencoba olahraga panjat tebing ataupun bermain sepeda gunung di area tersebut.

Kemudian terdapat pula area yang diberin nama Tlatar Seneng untuk berbagai jenis kegiatan pagelaran seni budaya. Area ini sangat mirip arena untuk gladiator di Roma, bentuknya juga bulat dengan diameter sekitar 15 meter.

Baca Juga: Kenapa Social Media Management Penting? Terutama untuk Penggunaan Instagram

Tidak hanya itu saja, area tebing breksi jogja juga sering dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan acara, salah satunya Sleman Temple Run dengan peserta dari seluruh Indonesia. Bahkan sering juga digunakan untuk mengadakan konser musik dengan bintang tamu musisi-musisi lokal.

Selain itu, breksi juga sering digunakan sebagai lokasi untuk berbagai jenis event, bahkan juga sering digunakan sebagai lokasi shooting video klip ataupun pembuatan film. Tiap weekend, area tebing ini akan selalu ramai oleh para petualang karena adanya spot petualang yang dibuka pada jam 05.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Beberapa hal yang menjadi daya tarik bagi tebing ini, diantaranya Tlatar Seneng dengan bentuk menyerupai huruf U yang biasa digunakan sebagai tempat untuk pagelaran seni budaya. Kemudian kolam alami yang terbentuk karena adanya aktivitas penambangan sehingga menghasilkan air jernih yang warnanya kehijauan. Spot foto yang instagramable di bagian pahatan batu dan berbagai area lokasi asalkan Anda panda dalam mencari spot.

Baca Juga: Apa Manfaat dari Peribahasa? Bukan Hanya Sekadar Permainan Kosakata

Pahatan yang berbentuk tokoh pewayangan sebagai sarana untuk memperkenalkan tokoh-tokoh wayang. Kemudian terdapat pula spot terbaik agar bisa menikmati keindahan sunrise dan sunset indah sambil menikmati indahnya pemandangan kota Jogja.

Ketika malam hari, maka Anda bisa melihat bagaimana indahnya Jogja dengan gemerlapnya lampu kota dan bintang di langit. Bahkan disini diperbolehkan untuk mengadakan acara pernikahan yang berkonsep outdoor, sehingga tidak hanya sebagai spot foto pra wedding saja.

Meskipun sempat diprotes karena mahalnya harga tiket masuk tebing breksi, nyatanya hanya dengan 10 ribu saja Anda bisa masuk ke kawasan ini. Untuk biaya parkirnya sendiri, kendaraan roda dua 2 ribu, kendaraan roda empat 5 ribu, sedangkan bus 10 ribu.

Itulah penjelasan tentang daya tarik tebing breksi yang wajib Anda kunjungi ketika datang ke Yogyakarta.***