PURBALINGGAKU- Perias sudah diharuskan memiliki keterampilan khusus dalam merias berbagai adat dan konsep. Bahkan khusus adat Jawa, biasanya perias pun akan melakukan puasa sebelum merias sebagai prasyarat adat. Sebab konon katanya jika perias berpuasa sebelumnya maka hasil riasanya pun akan semakin cantik dan mengeluarkan aura positif karena terdapat makna riasan pengantin Jawa.

Baca Juga: BNN Serap Masukan Lintas Sektor Pasca Ditetapkan sebagai IPWL

Makna Riasan Pengantin Jawa

Pernikahan adat jawa memang masih kental dengan budaya sehingga riasanya pun sangatlah detail. Hal ini bukan sekedar untuk mempercantik mempelai wanita saja namun ternyata sarat akan berbagai makna. Berikut ini makna riasan pengantin Jawa.

Paes

Paes merupakan sebuah lambang dari kedewasaan dan kecantikan dari seorang wanita suku Jawa. Dalam riasannya, paes ini akan digambarkan di dahi mempleai wanita. Nah, ternyata tiap-tiap lekukan dari paes tersebut memiliki makna tersendiri loh.

Katakanlah gajahan merupakan lekukan paling besar yang letaknya di tengah dahi, sebagai tanda adanya harapan wanita untuk dihargai dan derajatnya ditinggikan. Selanjutnya pengapit yang berada tepat di kiri dan kanan gajahan tersebut. Pengapit ini dianggap sebagai pengendali gajahan agar jalannya bisa lurus ke depan, sehingga nantinya tidak terdapat rintangan berat dalam rumah tangga.

Baca Juga: Cara Memilih MUA Pengantin untuk Tampil Cantik di Hari Pernikahan

Selanjutnya penitis dimana lekukan ini terletak di kiri dan kanan dari pengapit sebagai simbol bahwa segalanya sudah memiliki tujuan yang sesuai. Sesuatu yang dimaksud pun adalah segala hal yang bisa ditemukan pada kehidupan pernikahan.

Kemudian masih ada godheg dimana lekukan ini disematkan untuk mempercantik cambang. Makna dari godheg ini agar nantinya kedua mempelai tersebut akan instropeksi diri dan berhati-hati dalam menentukan suatu hal.

Alis Menajangan

Selain paes yang mencolok, masih terdapat alis menjangan yang tampilannya sangat terlihat. Bentuk alis ini serupa dengan tanduk rusa dimana bahasa Jawa menyebutnya sebagai menajngan. Rusa merupakan hewan yang cerdas, cerdik dan anggun sehingga wanita diharapkan dapat mempunyai karakter tersebut.

Cithak

Agar tampilan paes semakin indah maka pengantin pun akan dipasangi sebuah cithak yang letaknya di tengah dahi. Bentuk cithak ini seupa dengan belah ketupat dimana maknanya sebagai penutup bagi Anda agar terus setia, fokus, dengan pandangan lurus ke depan. Pembuatan cithak ini pun berasal dari daun sirih loh.

Cunduk Mentul

Cunduk mentul ini merupakan aksesoris yang dapat direquest ke rias pengantin sidoarjo dan Surabaya. Aksesoris ini tersemet di atas kepala mempelai wanita dengan posisi yang menjulang. Biasanya cunduk mentul ini jumlahnya ganjil, dimulai dari tiga hingga sembilan.

Apabila jumlahnya tiga maka menandakan trimurti, apabila jumlahnya lima maka menandakan rukun islam, kemudian apabila tujuh maka menandakan pertolongan. Sementara apabila jumlahnya sembilan maka menandakan walisongo.

Baca Juga: Apakah Bisnis Thrifting Menjanjikan? Simak Penjelasannya

Centhung

Mempelai wanita pun dalam adat Jawa menggunakan aksesoris yang disebut dengan centhung dimana penggunaanya berada di sisi kepala pengantin kanan dan kiri. Aksesoris ini adalah lambang bagi gerbang terbuka.

Bentuknya sendiri serupa dengan gerbang, dimana maknanya yaitu wanita diharuskan siap masuk ke dalam gerbang kehidupan yang baru dengan suaminya.

Proses periasan pengantin adat Jawa ini memang memakan waktu yang cukup lama karena banyaknya detail yang harus dikerjakan. Agar detail yang dihasilkan cantik maka sebaiknya gunakan MUA profesional yang sudah berpengalaman.

Jangan sampai salah menentukan perias, karena hal ini berpengaruh besar pada penampilan Anda nantinya. Terlebih apabila menggunakan upacara adat yang riasannya sarat akan makna riasan pengantin Jawa.***