Kampus Ramah Pedagang Kecil

- 16 Oktober 2023, 20:54 WIB
Kampus Ramah Pedagang Kecil
Kampus Ramah Pedagang Kecil /

 

PURBALINGGAKU - Tampil menjadi pembicara pada Rakerwil LPUMKM sessi Jumat Kliwon, 6 Oktober 2023, jam 19.30-22.00 WIB, Rektor Unimma Magelang Dr. Lilik Andriyani, S.E., M.Si., Wakil Rektor I UMPP Pekalongan Sobrotul Imtikhanah, S.E., M.Si., dan Warek IV Unimus Semarang, M. Yusuf, S.STPi., M.Si., Ph.D. Menurut informasi shahih, Rektor UMP Purwokerto Assoc. Prof. Dr. H. Jebul Suroso, S.Kp., Ns., M.Kep. dan Rektor UMS Solo Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si. berhalangan hadir, karena ada kegiatan di waktu yang sama bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah di Yogyakarta.

Tema yang diusung pada sessi dialog malam ini “Kampus Ramah UMKM”. Tema ini sengaja kami angkat, berangkat dari keberhasilan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sebagai kampus pertama dan perintis pemuliaan pelaku UMKM, khususnya bagi ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa mangkal di pinggir jalan depan kampus.

Tentu menjadi pemandangan yang kurang sedap dilihat mata. Sebenarnya pihak UMP bisa saja menggunakan hak dan kewenangannya untuk mengusir para PKL tersebut. Misalnya dengan meminta bantuan Satpol PP untuk “menggaruk” gerobak dagangan milik para PKL itu, apalagi Perda Kabupaten Banyumas melarang fasilitas umum dan sosial, trotoar dan DMJ (Daerah Milik Jalan) dipakai untuk berjualan.

Baca Juga: Arti Mimpi Bertemu Nabi Harun dalam Al Quran dan As Sunnah: Kamu Akan Memenangkan Perang

Namun yang dilakukan UMP justru merangkul, membina, menata dan memanusiakan (Jawa : nguwongke) para pelaku usaha mikro dan kecil itu. Mereka semua diundang, dikumpulkan dan diajak dialog pihak Rektorat, lalu dibentuk paguyuban PKL yang diketuai dan dikoordinir dari, oleh dan untuk komunitas mereka. Bagi PKL yang sudah “naik kelas” disediakan loos permanen di dalam lingkungan kampus untuk berjualan. Saya pernah bertemu sekali dan dikenalkan oleh Rektor dengan Ketua Paguyuban PKL binaan UMP. Setiap Ahad pagi hingga siang, ratusan PKL disediakan tempat berjualan di dalam arena kampus. Banyak masyarakat yang datang untuk berolahraga atau jalan-jalan pagi mengelilingi kampus UMP, sekalian membeli sarapan atau minuman dari para penjaja mamin yang membuka lapak di dalam kampus.

Setidaknya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, melalui usaha yang intensif UMP berhasil membangun ekosistem UMKM di lingkungan kampus. UMP berhasil merubah citra dan ”habit” PKL menjadi lebih baik dan tertata rapi. Pengalaman empiris dan best practice UMP ini pernah kami angkat sebagai tema Pengajian Majlis Taklim Wolulasan LPUMKM PWM Jateng bulan Agustus 2023 lalu. Rektor UMP menyampaikan pada pengajian rutin bulanan tersebut, bahwa sebelum lulus sarjana, semua mahasiswa dari semua Program Studi (Prodi) di UMP diberikan mata kuliah Kewirausahaan (Entrepreneurship). Kalo tidak salah ingat sebanyak 12 SKS, sebagai bekal ilmu dan ketrampilan berwirausaha bagi para sarjana lulusan UMP, dikala lowongan pekerjaan formal terbatas dan banyak persaingan.

UMKM sesungguhnya sektor usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan memiliki kontribusi tinggi mengurangi angka pengangguran di Indonesia. UMKM adalah skala bisnis yang memiliki rentang panjang dan luas, serta luwes dan mudah beradaptasi di segala situasi kondisi perekonomian global, nasional maupun lokal. UMKM bisa masuk ke dalam sektor usaha formal, informal dan non formal. Aktivitas bisnis UMKM dapat dilakukan dari rumah, kios, warung, toko, mall bahkan di pinggir jalan, alun-alun kota dan trotoar. Hanya saja tidak setiap orang, apalagi bagi seorang sarjana lulusan PTN/PTS, cukup memiliki keberanian dan mental yang memadai untuk memulai usaha skala mikro dan kecil. Disamping adanya ”cultural lag” dan ”civilization gap” yang mendera generasi muda.

Program Kampus Ramah UMKM, sebagaimana dipelopori UMP, setidaknya mampu mengasah jiwa kemandirian, kewirausahaan sosial serta membekali ilmu berdagang yang sangat bermanfaat bagi para mahasiswa, civitas akademika dan pelaku UMKM yang berinteraksi setiap hari di lingkungan kampus. Sebagai Sarjana Ekonomi alumni FE Undip Semarang, saya pribadi merasakan dan mengakui bahwa jiwa berdagang dan berbisnis lebih banyak diperoleh dan terbentuk secara alami dari orang tua dan lingkungan keluarga yang sebagian besar berprofesi sebagai pedagang pasar tradisional. Adapun ilmu ekonomi yang saya peroleh dari bangku kuliah hanyalah sebagai pelengkap yang bermanfaat bagi pengembangan bisnis yang telah kami rintis.

PTMA Ramah UMKM

Halaman:

Editor: Ikhwan Mutaqin


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x