Tingkatkan Produktifitas Petani Purbalingga, Program Upland Padukan Perkebunan Lada dan Ternak Kambing

- 7 Desember 2022, 18:51 WIB
Program Upland di Purbalingga
Program Upland di Purbalingga /Dok. Humas Pemkab Purbalingga /

PURBALINGGAKU - Guna peningkatan produktifitas petani Purbalingga, melalui program Upland dari Kementerian Pertanian RI (Kementan RI) memadukan perkebunan lada dengan peternakan kambing. Program dilaksanakan oleh kelompok tani (poktan) di Kecamatan Kejobong dan Pengadegan.

Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Purbalingga Mukodam SPt mengungkapkan tujuan dari Upland ini yakni meningkatkan produktivitas baik lada maupun kambingnya.

"Khusus wilayah Kejobong dan Pengadegan potensi ternak ruminansia, khususnya kambing dan perkebunan lada sangat tinggi," kata Mukodam di Lapangan Desa Bandingan, Kecamatan Kejobong, Rabu 7 Desember 2022.

Menurutnya, dipilihnya lokasi di Kejobong dan Pengadegan karena daerah itu pernah jadi sentra lada Jawa Tengah. Melalui program Upland, kata dia, komoditas kambing dan lada akan terus dikembangkan.

Baca Juga: Politeknik Negeri Cilacap Berikan Penyuluhan Keamanan Pangan, Buat Bak Depurasi Yutuk

Lebih detail, lanjutnya, program Upland dari Kementan RI ini disamping meningkatkan produktivitas kambing, kotorannya juga bisa dijadikan sarana penunjang produktivitas lada.

Pelaksanaan program Upland di Purbalingga berlangsung mulai tahun 2021 sampai 2024 dengan total anggaran sebesar Rp 23 miliar. Dana tersebut dialokasikan ke 32 poktan dan 1 kelompok usaha bersama (KUBE).

"Masing-masing poktan akan mendapatkan jalan usaha tani, kandang kambing, alat pengolah pupuk organik, 67 kambing, titik sumur bor, bibit lada dan pupuk organik, termasuk bibit hijauan pakan yang khusus ditanam untuk menyediakan pakan kambing, sehingga nanti tidak hanya ngarit tapi jadi pakan fermentasi yang bisa disimpan dalam jangka waktu lama," tuturnya.

Baca Juga: Program Belajar Bersama di Museum Soegarda 

Program Upland ini umumnya adalah Kambing jenis Jawa Randu. Setiap kelompok mendapatkan 67 ekor terdiri dari 40 jantan untuk digemukkan, dan 25 ekor betina untuk breeding atau pembibitan dengan 2 ekor pejantan. 

"Diharapkan dengan program ini akan meningkatkan populasi lebih cepat," katanya.

Khusus komoditas lada, diakui sebelumnya kualitas pasca panen dan pengolahan lada masih rendah, sehingga tidak masuk kualitas ekspor.

Baca Juga: Muhammadiyah Purbalingga Menghimpun Dana Rp 117 juta untuk Korban Bencana Alam di Indonesia

Namun berkat program Upland dengan pendampingan dan asistensi pengolahan pasca panen mampu mengkondisikan lada putih memenuhi syarat kualitas ekspor.

"Bulan November sudah diekspor ke Jepang 15 ton dengan permintaan 300 ton sampai 2024 ini tantangan sekaligus potensi kita," lanjutnya.

Direktur Irigasi Pertanian Kementan RI, Rahmanto mengungkapkan hanya 14 kabupaten di Indonesia yang mendapat Program Upland termasuk Purbalingga. Tujuan akhir program ini nantinya adalah untuk meningkatkan pendapatan petani atau peternak.

"Nanti setiap tahun akan kita evaluasi, apakah kegiatan-kegiatan ini bisa berdampak atau tidak. Kalau berdampak baik kita lanjutkan, kalau tidak ya stop saja kita alihkan ke kabupaten lain," kata Rahmanto.***

Editor: Rifatuts Tsaniyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah